Suku Bunga Acuan BI Turun, Simak Rekomendasi Saham Berpeluang Cuan

Merespons keputusan The Fed tersebut, Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren mencermati market bereaksi secara mixed.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Sep 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 18:00 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps ke level 4,75–5%. Aksi ini menjadi pemangkasan suku bunga pertama sejak kenaikan suku bunga secara agresif dalam 2 tahun terakhir.

Keputusan The Fed tersebut sejalan dengan ekspektasi konsensus berdasarkan CME FedWatch Tool. Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan pihaknya memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi bahwa inflasi akan bergerak menuju target di level 2% dan akan berfokus untuk mempertahankan pasar tenaga kerja pada kondisi yang sehat.

Proyeksi dot plot dari pejabat The Fed menunjukkan bahwa mereka masih akan menurunkan suku bunga acuan sebesar -50 bps hingga akhir 2024.

Jika terwujud, realisasi pemangkasan suku bunga The Fed pada 2024 akan lebih banyak dibandingkan proyeksi dot plot pada Juni 2024 (-25 bps selama 2024) dan Maret 2024 (-75 bps selama 2024). Untuk 2025 dan 2026, dot plot menunjukkan bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya masing-masing sebesar -100 bps dan -50 bps.

Peluang Market

Merespons keputusan The Fed tersebut, Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren mencermati market bereaksi secara mixed.

Setelah sempat bergerak positif pada awal sesi, ketiga indeks bursa saham AS ditutup melemah tipis. Sementara itu, indeks ETF Indonesia pada bursa saham AS (EIDO) masih berhasil ditutup menguat. Sebagai gambaran, ⁠S&P500 turun 0,29%. Kemudian ⁠Nasdaq turun 0,31%, ⁠DJIA turun 0,25%, sementara ⁠EIDO naik 0,49%.

"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak positif pada hari ini, Kamis (19/9). Pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi menguntungkan pasar emerging market, termasuk Indonesia," kata Edi dalam risetnya, Kamis (19/9/2024).

 

Rekomendasi Saham

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemangkasan suku bunga berpotensi memberikan sentimen positif terhadap beberapa sektor yang sensitif terhadap suku bunga.

Pertama, perbankan, di mana penurunan biaya pendanaan (CoF) dapat berdampak positif pada Net Interest Margin (NIM) perbankan. Untuk sektor ini, saham jagoan Stockbit Sekuritas ada BMRI, BNGA, da NISP.

"Lalu ada properti dan otomotif. Penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dapat meningkatkan permintaan. Picks ASII, SMRA, dan CTRA," ulas Edi.

Sektor selanjutnya yang menarik dicermati dari pemangkasan suku bunga The Fed adalah teknologi. Menurut Edi, penurunan suku bunga menjadi entimen positif dari biaya pendanaan (funding cost) yang lebih murah. Saham jagoan dari sektor ini ada MSTI dan GOTO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya