Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto resmi dilantik menteri Presiden Republik Indonesia pada hari ini Minggu (20/10/2024). Usai dilantik, Prabowo menyampaikan pidato perdana.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan komitmennya untuk memimpin dengan penuh tanggung jawab dan mengerahkan seluruh kekuatan jiwa dan raga demi kepentingan bangsa.
Baca Juga
Setelah pelantikan ini, industri keuangan tengah menanti pengumuman menteri yang akan membantu Prabowo dalam lima tahun ke depan.
Advertisement
Saat ini sudah ada nama-nama yang akan menjadi menteri tersebut tetapi untuk posisinya belum diumumkan.
Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus menyampaikan bahwa pemilihan susunan kabinet baru akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang memang sangat dibutuhkan oleh pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Menurutnya, pelantikan kabinet merupakan salah satu poin penting, yang mana bukan hanya tentang politik, namun juga seberapa jauh tim yang ada nantinya akan mampu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen per tahun pada tahun-tahun mendatang.
"Oleh sebab itu, pelaku pasar dan investor tentu akan menantikan dengan sangat, siapa saja yang akan masuk ke dalam kabinet. Tidak hanya dalam negeri, tapi juga investor asing pastinya," ujar pria yang akrab disapa Nico dikutip dari Antara, Minggu (20/10/2024).
Pemanggilan Sri Mulyani
Seiring adanya pemanggilan terhadap Sri Mulyani Indrawati yang diproyeksikan akan kembali menjadi menteri keuangan, menurutnya, pelaku pasar akan merespons secara positif.
"Namun, selebihnya mungkin kita juga harus menunggu penetapan selanjutnya dari kabinet yang ada, sehingga kita bisa mendapatkan kepastian lebih lanjut tentang rencana selanjutnya," ujar Nico.
Nico pun berharap bahwa posisi kabinet dapat di isi oleh tokoh- tokoh yang berkompeten pada bidangnya untuk dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen yoy.
"Berhasil atau tidaknya, semua akan tergantung tim yang akan dibawanya nanti. Tidak masalah apabila dari partai, selama memang kompetensinya berada di sana untuk mengakselerasi pertumbuhan," ujar Nico.
Advertisement