Bursa Saham Asia Lesu, Investor Cermati Data Ekonomi Jepang dan India

Mengikuti wall street, bursa saham Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Jumat, 6 Desember 2024. Investor mencermati data ekonomi.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2024, 08:40 WIB
Diterbitkan 06 Des 2024, 08:40 WIB
Bursa Saham Asia Lesu, Investor Cermati Data Ekonomi Jepang dan India
Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat (6/12/2024). (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat (6/12/2024). Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah setelah wall street memerah yang ditunjukkan dari indeks Dow Jones turun 200 poin dan indeks S&P 500 tergelincir dari rekor tertinggi.

Mengutip CNBC, pelaku pasar di Asia menilai data pengeluaran rumah tangga dari Jepang yang turun 1,3 persen pada Oktober year over year (YoY), lebih lambat dari penurunan 2,6 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei Reuters.

Secara bulanan, pengeluaran tumbuh 2,9 persen pada Oktober dibandingkan September yang mengalahkan harapan 0,4 persen.

Investor juga menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral India pada Jumat, 6 Desember 2024. Reserve Bank of India akan mempertahankan kebijakan suku bunga pada 6,5 persen setelah inflasi ritel negara itu melonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan pada Oktober 2024.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,6 persen, dan indeks Topix susut 0,5 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,05 persen dan indeks Kosdaq terpangkas 1,9 persen. Investor terus memantau situasi politik di negara itu di tengah upaya untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas pernyataan singkatnya mengenai darurat militer pada awal pekan ini.

Indeks ASX di Australia turun 0,4 persen. Indeks berjangka Hang Seng di Hong Kong berada di level 19.637, lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di level 19.560,4.

Di wall street, indeks Dow Jones terpangkas 248,33 poin atau 0,55 persen ke posisi 44.765,71. Indeks Nasdaq susut 0,18 persen ke posisi 19.700,26. Indeks S&P 500 melemah 0,19 persen ke posisi 6.075,11.

Investor mencermati data tenaga kerja pada Jumat pekan ini. Laporan data tenaga kerja dapat menjadi pertimbangan the Federal Reserve (the Fed) untuk memutuskan kebijakan suku bunga.

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 5 Desember 2024

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024. Hal ini terjadi setelah wall street cetak rekor tertinggi dan abaikan gejolak politik global.

Mengutip CNBC, investor terus memantau situasi politik di Korea Selatan dan Prancis. Kurang dari sehari, setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, anggota parlemen di Korea Selatan mengajukan mosi untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol.

Sementara itu, Korea Selatan merilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga yang direvisi yang menunjukkan ekonomi tumbuh 0,1 persen kuartal ke kuartal dan 1,5 persen secara tahunan.

Pasar saham Korea Selatan dibuka menguat tetapi dengan cepat kehilangan momentum. Indeks Kospi turun 0,90 persen dan ditutup ke posisi 2.441,85. Indeks Kosdaq merosot 0,92 persen ke posisi 670,94.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,1 persen dan ditutup ke posisi 8.471,10. Indeks Nikkei 225 di Jepang bertambah 0,30 persen dan ditutup ke posisi 39.395,60. Indeks Topix menguat 0,06 persen ke posisi 2.742,24. Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 1,1 persen dan indeks CSI 300 di China melemah 0,23 persen ke posisi 3.921,58.

Penutupan IHSG pada 5 Desember 2024

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan Kamis (5/12/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,18 persen ke posisi 7.313,31. Indeks LQ45 merosot 1,03 persen ke posisi 874,44. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.338,60 dan level terendah 7.283,50. Sebanyak 300 saham menguat sehingga tahan koreksi IHSG. 287 saham melemah dan 203 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.210.074 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.855.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lepas saham Rp 304,71 miliar. Sepanjang 2024, investor beli saham Rp 22,79 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham properti naik 0,68 persen dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 0,49 persen, sektor saham basic menguat 0,22 persen dan sektor saham industri bertambah 0,20 persen.

Selain itu, sektor saham consumer siklikal menguat 0,33 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,36 persen. Lalu sektor saham infrastruktur melesat 0,46 persen dan sektor saham transportasi melejit 0,19 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan merosot 0,92 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi terpangkas 0,23 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,08 persen.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya