Laba BSDE Melonjak 124,06 Persen pada 2024

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 25 Mar 2025, 20:34 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 20:34 WIB
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: Laman Bumi Serpong Damai)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. (Foto: Laman Bumi Serpong Damai)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik 19,56 persen menjadi Rp 13,8 triliun, dibandingkan Rp 11,54 triliun pada tahun buku 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan pada tahun buku 2024 menjadi Rp 4,98 triliun dari Rp 5,13 triliun pada 2023.

Alhasil, laba kotor perseroan pada tahun buku 2024 naik menjadi Rp 8,82 triliun dibandingkan laba 2023 sebesar Rp 6,41 triliun. Di sisi lain, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 4,47 triliun pada 2024 atau naik dibandingkan beban usaha pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,5 triliun.

Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan penghasilan lain-lain sebesar Rp 128,25 miliar. Raihan itu berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya, di mana perseroan membukukan beban lain-lain sebesar Rp 1,48 triliun.

Laba Tumbuh 124,06 Persen pada 2024

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 senilai Rp 4,36 triliun. Laba itu naik 124,06 persen dibandingkan laba pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,95 triliun. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 208,43 dari sebelumnya Rp 93,02 per saham.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3/2025), perseroan membukukan aset Rp 76,02 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 30,9 triliun dan sisanya sekitar Rp 45,13 triliun tercatat sebagai aset tidak lancar.

Liabilitas sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 28,7 triliun dari Rp 25,63 triliun pada akhir 2023. Sebesar Rp 14,33 triliun tercatat sebagai jumlah liabilitas jangka pendek dan sisanya sekitar Rp 14,37 triliun tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.

Ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 47,32 triliun. Ekuitas itu naik dibanding posisi ekuitas pada akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 41,2 triliun.

Promosi 1

Bumi Serpong Damai Incar Prapenjualan Rp 10 Triliun pada 2025, Segmen Residensial Jadi Andalan

PT Bumi Serpong Damai Tbk (Foto: laman PT Bumi Serpong Damai Tbk)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Foto: laman PT Bumi Serpong Damai Tbk)... Selengkapnya

Perseroan mengumumkan target prapenjualan 2025 sebesar Rp 10 triliun. Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya mengatakan, segmen residensial menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan BSDE.

"Kami optimis bahwa peluncuran produk baru di BSD City serta proyek perusahaan patungan seperti Nava Park dan Hiera akan terus menarik minat pasar. Selain itu, perkembangan infrastruktur dan ekspansi industri di wilayah sekitar proyek kami, seperti Grand Wisata dan Kota Wisata, turut memperkuat daya tarik hunian yang kami tawarkan," jelas Hermawan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (11/3/2025).

Sepanjang 2024, BSDE berhasil menorehkan prapenjualan sebesar Rp 9,72 triliun. Angka tersebut 2% lebih tinggi dari target yang ditetapkan BSDE sebelumnya pada awal tahun 2024 yakni Rp 9,50 triliun. BSDE mengandalkan sektor residensial untuk mendulang angka penjualan.

Tahun ini, BSDE menargetkan 51% bersumber dari segmen residensial, kemudian segmen komersial akan berkontribusi sebesar 34% dan lain-lain sebesar 15%. BSD City sebagai flagship proyek BSDE akan menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi di semua segmen. Pada segmen residensial, BSD City diproyeksikan akan meraup prapenjualan sebesar Rp 1,8 triliun atau 18% dari total target prapenjualan sebesar Rp 10 triliun.

 

Proyek Komersial

Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City (dok: Sinar Mas Land)... Selengkapnya

Adapun di segmen komersial, proyek-proyek komersial yang berlokasi di BSD City ditargetkan meraih Rp 1,7 triliun prapenjualan. Nominal tersebut setara 17% dari total target prapenjualan sebesar Rp 10 triliun. Sementara itu, Grand Wisata dan Kota Wisata juga akan menjadi penyumbang utama terhadap prapenjualan BSDE.

"Kami melihat bahwa perkembangan industri di wilayah timur Jakarta serta peningkatan konektivitas infrastruktur di selatan Jakarta akan berperan penting dalam mendorong permintaan di Grand Wisata dan Kota Wisata, dua township yang dikembangkan BSDE di wilayah tersebut," kata Hermawan.

Selain itu, dengan akuisisi PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) pada 2024, BSDE mengharapkan tambahan kontribusi prapenjualan dari tiga proyek SMDM, yaitu Rancamaya, Royal Tajur dan Harvest City, yang diproyeksikan berkontribusi sekitar 3% terhadap total target prapenjualan.

Prospek Properti

Kebijakan insentif PPNDTP yang diperpanjang hingga akhir 2025 telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri properti pada umumnya sejak November 2023.

Kebijakan tersebut berdampak positif bagi konsumen untuk mendapatkan unit idaman, terutama di tengah isu pelemahan daya beli. Kebijakan insentif tersebut juga berdampak pada kinerja penjualan BSDE, terutama untuk segmen rumah tapak dan apartemen, seperti Grand Wisata, Apartemen Southgate dan Aerium.

"Kami percaya bahwa insentif ini akan terus mendorong pertumbuhan industri properti nasional di tahun depan. Selain itu, strategi kolaborasi melalui skema perusahaan patungan juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat pengembangan cadangan lahan, termasuk kontribusi dari akuisisi SMDM yang menambah portofolio kami di sektor hunian," ujar Hermawan.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya