BCA Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham

BCA akan buyback saham maksimal Rp 1 triliun mulai 26 Maret 2025. Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Perseroan tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor Perseroan

oleh Agustina Melani Diperbarui 25 Mar 2025, 22:53 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 21:16 WIB
BCA Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA akan membeli kembali atau buyback saham pada 26 Maret-24 Juni 2025. (Dok: BCA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA akan membeli kembali atau buyback saham pada 26 Maret-24 Juni 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3/2025), BCA akan buyback saham maksimal Rp 1 triliun. Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Perseroan tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor Perseroan dan saham yang beredar atau free float.

Perseroan melakukan buyback saham ini seiring upaya menjaga stabilitas perdagangan saham di pasar modal dalam kondisi volatilitas tinggi dan meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini juga sehubungan dengan Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 13/2023 dan dengan telah ditetapkannya kondisi tersebut oleh OJK berdasarkan Surat OJK No. S-17/D.04/2025.

"Buyback akan dilakukan di BEI melalui pasar regular dan hanya akan dilakukan melalui PT BCA Sekuritas,” demikian seperti dikutip.

Buyback akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, dengan harga Buyback maksimal Rp 9.200 per saham.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 25 Maret 2025, harga saham BBCA naik 1,26 persen ke posisi Rp 8.050 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik 125 poin ke posisi Rp 8.075 per saham. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.150 dan level terendah Rp 8.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 34.719 kali dengan volume perdagangan 1.971.422 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

Promosi 1

Direksi dan Komisaris BCA Kompak Borong Saham BBCA, Rogoh Kocek hingga Miliaran

Dividen BCA
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp 205 per saham untuk tahun buku 2022. A... Selengkapnya

Sebelumnya, sejumlah petinggi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali memborong saham perseroan dalam jumlah besar. Transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi dan berstatus kepemilikan langsung. Transaksi tersebut berlangsung pada 18 Maret 2025.

Pembelian saham tersebut direntang harga yang cukup besar yaitu kisaran Rp 8.400 per saham hingga Rp 8.900 per saham. Pada perdagangan hari tersebut, saham BCA sempat turun hingga kisaran Rp 8.200 per saham.

John Kosasih

Melansir keterbukaan informasi Bursa, Jumat (21/3/2025), Direktur John Kosasih tercatat membeli 318.416 lembar saham BBCA dengan harga Rp 8.975,05 per saham. Total dana yang digelontorkan dalam transaksi ini mencapai Rp 2,85 miliar.

Sebelum transaksi, John Kosasih memiliki 776.076 lembar saham atau setara 0,001 persen. Setelah transaksi, kepemilikannya naik menjadi 1.094.492 lembar atau setara 0,0021 persen.

Vera Eve Lim

Direktur Vera Eve Lim juga ikut menambah kepemilikan sahamnya dengan membeli 400.777 lembar saham BBCA di harga yang sama, menghabiskan dana Rp 3,59 miliar. Sebelum transaksi, ia memiliki 2.212.324 lembar saham atau setara 0,002 persen. Setelahnya, jumlah kepemilikannya naik menjadi 2.613.101 lembar.

Pada hari yang sama, Vera Eve Lim kembali memborong 118.500 lembar saham di harga Rp 8.400 per saham dengan total nilai Rp 995,4 juta. Transaksi ini membuat jumlah sahamnya bertambah menjadi 2.731.601 lembar.

Jajaran Direksi dan Komisaris Lainnya

Gedung BCA (Dok: BCA)
Gedung BCA (Dok: BCA)... Selengkapnya

Santoso

Direktur Santoso melakukan dua kali pembelian pada 18 Maret 2024. Transaksi pertama sebesar 358.126 lembar dengan harga Rp 8.975,05 per saham, menghabiskan dana Rp 3,21 miliar. Kepemilikannya naik dari 2.710.902 lembar menjadi 3.069.028 lembar.

Tak berhenti di situ, Santoso kembali membeli 100.000 lembar saham dengan harga Rp 8.475 per saham, senilai Rp 847,5 juta. Setelah transaksi ini, jumlah kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 3.169.028 lembar atau setara 0,003 persen.

Haryanto Tiara Budiman

Direktur Haryanto Tiara Budiman juga turut serta dalam aksi pembelian ini dengan mengakuisisi 281.279 lembar saham BBCA di harga Rp 8.975,05 per saham. Dengan nilai transaksi Rp 2,52 miliar, kepemilikannya bertambah dari 776.099 lembar menjadi 1.057.378 lembar saham.

Jahja Setiaatmadja

Dari jajaran komisaris, Komisaris Utama Jahja Setiaatmadja membeli 1.031.359 lembar saham BBCA di harga Rp 8.975,05 per saham dengan nilai total Rp 9,26 miliar. Sebelum transaksi, Jahja memiliki 34.187.785 lembar saham atau 0,028 persen kepemilikan. Setelah pembelian, jumlahnya naik menjadi 35.219.144 lembar atau setara 0,029 persen.

Tonny Kusnadi

Komisaris Tonny Kusnadi juga menambah portofolionya dengan membeli 232.377 lembar saham BBCA di harga yang sama, senilai Rp 2,08 miliar. Sebelum transaksi, ia memiliki 7.269.681 lembar saham, dan setelah pembelian bertambah menjadi 7.502.058 lembar.

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya