Donald Trump Segera Dilantik, Apa Dampak ke Pasar Modal dan Rupiah?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau setelah menguat sebesar 0,66 persen ke level 7.154,65 pada akhir perdagangan, Jumat, 17 Januari 2025.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 20 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 18:00 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau setelah menguat sebesar 0,66 persen ke level 7.154,65 pada akhir perdagangan, Jumat, 17 Januari 2025.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menegaskan pada minggu ini IHSG diprediksi bergerak di rentang support 7.100 dan resist 7.200.

"Di bulan Januari sendiri IHSG diperkirakan ditutup di zona hijau dan secara statistik dalam 25 tahun terakhir 56 persen IHSG ditutup hijau di Januari," kata Angga dalam keterangan resmi, dikutip Senin (20/1/2025).

Terkait potensi market pada 20-24 Januari 2025, Angga menyebutkan 2 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni pelantikan resmi Donald Trump dan pergerakan nilai tukar Rupiah.

Pelantikan Donald Trump yang resmi diumumkan pada 20 Januari 2025 akan menjadi katalis utama minggu ini dan kedepannya kebijakan tarif Trump akan menjadi highlight utama di 2025.

"Sektor energi dapat diuntungkan dengan terpilihnya Trump karena ia sangat pro energi fosil,” tegas Angga.

Terkait sentimen Rupiah, jelas Angga, Rupiah berpotensi kembali melemah ke level tertinggi karena suku bunga yang diturunkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Namun demikian, penurunan suku bunga BI justru menjadi sentimen positif domestik dan mengundang asing yang mulai masuk di 3 hari terakhir perdagangan Bursa pada saham-saham berkapitalisasi besar.

Berkaca pada sentimen positif di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang menghadirkan Booster Modal hingga 10x merekomendasikan beberapa saham berikut ini yang dapat dimaksimalkan potensi profitnya dengan Booster Modal IPOT. 

 

Saham Rekomendasi

Ikuti Bursa Asia, IHSG Jatuh 20 Poin
Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berkubang di zona merah dengan turun 20,65 poin ke level 4.665,24... Selengkapnya

GOTO

Angga menuturkan IPOT merekomendasikan saham GOTIO dengan Buy GOTO (Current Price: 84, Entry: 84, Target Price: 95 (+11,8%), Stop Loss: < 80 (-5,9%), Risk to Reward Ratio = 1 : 2,0). 

“GOTO breakout level resistanc e 82-84 dan bertahan mengalami lonjakan volume menjadi tanda kelanjutan dari tren GOTO. Selain itu saham teknologi bergerak naik seiring turunnya yield obligasi 10 tahun Indonesia di tengah keputusan BI menurunkan suku bunga untuk mendongkrak ekonomi,” jelasnya.

 

Selanjutnya

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

INDY

Rekomendasi kedua adalah Buy on Pullback INDY (Current Price: 1.680, Entry: 1.640 - 1.655, Target Price: 1.785 (+8,8%), Stop Loss: < 1.595 (-2,7%), Risk to Reward Ratio = 1 : 3,2). 

“Sektor batu bara tengah menanti setidaknya dua sentimen, yakni penerapan mitra instansi pengelola (MIP) dan penurunan tarif royalti batu bara. INDY diuntungkan jika 2 sentimen ini diterapkan,” jelas Angga.

BMRI

Rekomendasi terakhir adalah Buy BMRI (Current Price: 5.875, Entry: 5.875, Target Price: 6.300 (+7,2%), Stop Loss: < 5.650 (-3,8%), Risk to Reward Ratio = 1 : 1,9). 

“Investor asing mulai kembali melakukan pembelian di saham-saham kapitalisasi besar seperti BMRI yang jadi sasaran beli asing di minggu lalu,” pungkasnya.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya