Salurkan KUR Rp 184,98 Triliun, Begini Strategi BRI Jaga Kualitas Kredit

BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2025, 14:34 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 14:34 WIB
Ilustrasi Bank BRI
Ilustrasi Bank BRI/Istimewa.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh Indonesia, menjadikannya bank dengan penyaluran KUR tertinggi di antara perbankan nasional.

Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari besarnya jumlah kredit yang disalurkan, tetapi juga dari kualitas kredit yang tetap terjaga.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa strategi pengelolaan KUR yang diterapkan mampu menjaga tingkat Non-Performing Loan (NPL) tetap sehat di level 2%.

“KUR itu 100% dananya berasal dari bank. Dana bank dihimpun dari masyarakat, deposito, tabungan, dan giro. KUR diberikan kepada masyarakat yang belum bankable namun feasible. Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70% risiko dibayar oleh asuransi, dan 30% ditanggung bank. Dan itu kita sekarang bisa di-manage NPL KUR itu di sekitar 2%,” ujar Sunarso melalui kanal YouTube Hermanto Tanoko.

Strategi BRI

Strategi pengelolaan kredit BRI mencakup tiga tahap utama. Pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau nasabah baru dengan proses seleksi yang tidak terlalu ketat.

Tahap tengah (mid-end) bertujuan untuk memelihara kredit yang telah disalurkan. Sementara itu, pada tahap akhir (back-end), dilakukan pengelolaan risiko seperti penagihan untuk menjaga recovery rate dan kesehatan portofolio kredit.

 

Dukung Asta Cita Pemerintah

Bank BRI
Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta.... Selengkapnya

Upaya ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya sinergi antar-kementerian dan badan dalam mendukung visi pembangunan.

“Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan,” ujarnya.

Melalui kolaborasi lintas sektor dan strategi pengelolaan kredit yang matang, BRI berhasil membuktikan perannya sebagai pilar utama perbankan nasional dalam mendukung pertumbuhan UMKM sekaligus menjaga kualitas kreditnya.

Jangkau 4 Juta UMKM

Bank BRI.
Gedung BRI. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa penyaluran KUR BRI yang mencakup lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh wilayah Indonesia berfokus pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan.“Program ini menjadi salah satu wujud nyata peran BRI dalammendukung program Asta Cita terutama pada peningkatan lapangankerja yang berkualitas serta mendorong kewirausahaan,” ujarnya.

Adapun, hingga posisi Desember 2024, penyaluran KUR BRI pada sektor produksi tercatat mencapai sebesar 60,83%. Sementara itu sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar diantara sektor lainnya yaitu mencapai sebesar Rp73,61 triliun atau 39,79% dari total penyaluran KUR BRI di tahun 2024.

Lebih lanjut, komitmen BRI untuk mendorong ekonomi kerakyatanditunjukkan dari kontribusi nyata BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Apabila diakumulasi dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2024, penyaluran KUR BRI telah mencapai sebesar Rp1.257 triliun dengan total penerima KUR sebanyak 42,68 jutapelaku usaha. Hal ini semakin menegaskan bahwa BRI memiliki peranpenting dalam memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan.

Tidak hanya itu, mengutip data Kemenko Bidang Perekonomian RI, kehadiran KUR sebagai program kredit bersuku bunga rendah juga terbukti telah mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi secara makro. Pada tahun 2023, proporsipenyaluran KUR terhadap PDB Nominal sebesar 1,24%. Selain itu, KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru.

Menurut hasil riset BRIN, setiap 1 debitur KUR dapat menyerap 3 tenaga kerja baru. Dengan demikian, KUR diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui ekonomi grassroot.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya