Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (31/1/2025). IHSG akan menguji posisi 7.010-7.035.
IHSG anjlok 1,29 persen ke posisi 7.073 pada perdagangan Kamis, 30 Januari 2025 dan masih didominasi oleh tekanan jual, koreksinya pun sudah menembus moving average (MA) 20 harian.
Baca Juga
“Kami perkirakan, posisi IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7.010-7.035 terlebih dahulu, selama masih mampu berada di atas supportnya, IHSG berpeluang menguat ke 7.166-7.190,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.967,6.931 dan level resistance 7.190,7.341 pada Jumat pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali koreksi dengan runaway gap dan three black crows candle serta breakdown support garis MA20 disertai volume.
Ia menuturkan, IHSG meski berpeluang untuk melakukan rebound, tetapi selama di bawah garis MA20, berpeluang untuk kembali melemah dan menguji level terendah pada Januari 2025.
“Namun, jika mampu kembali di atas garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” tutur dia.
Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di level 7.070-7.155.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy
Saham BRPT menguat 2,21% ke 925 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan MA20. "Selama masih mampu berada di atas 890 sebagai stoplossnya, maka posisi BRPT saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [x] dari wave B," ujar Herditya.
Spec Buy: 905-925
Target Price: 975, 1.000
Stoploss: below 890
2.PT XL Axiata Tbk (EXCL) EXCL - Buy on Weakness
Saham EXCL terkoreksi 0,87% ke 2.270 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan, namun koreksinya masih tertahan oleh MA20. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi EXCL saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [y] dari wave B.
Buy on Weakness: 2.170-2.240
Target Price: 2.370, 2.430
Stoploss: below 2.120
3.PT PP Tbk (PTPP) - Spec Buy
Saham PTPP terkoreksi 1,76% ke 334 dan masih didominasi tekanan jual. Kami perkirakan, posisi PTPP sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i], sehingga diperkirakan koreksi PTPP relatif terbatas.
Spec Buy: 326-332
Target Price: 352, 372
Stoploss: below 322
4.PT Astra International Tbk (ASII) - Sell on Strength
Saham ASII terkoreksi 1,85% ke 4.780 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Saat ini, kami perkirakan posisi ASII sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave Y dari wave (2)," kata dia. Hal tersebut berarti, saham ASII masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 4.520-4.700.
Sell on Strength: 4.840-4.860
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 30 Januari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Kamis, (30/1/2025) usai libur panjang Isra Mikraj dan Imlek. Koreksi IHSG terjadi juga di tengah mayoritas sektor saham memerah dan usai keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 1,29 persen ke posisi 7.073,47. Indeks LQ45 turun 1,67 persen ke posisi 817,55. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.168,58 dan level terendah 7.042,68. Sebanyak 389 saham melemah sehingga menekan IHSG. 206 saham menguat dan 213 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.231.378 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,1 triliun. Investor asing menjual saham Rp 397,71 miliar. Sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 4 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham teknologi bertambah 1,06 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,12 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham basic tersungkur 2,55 persen dan pimpin koreksi. Sektor saham energi terpangkas 0,31 persen, sektor saham industri melemah 1,23 persen, dan sektor saham consumer siklikal merosot 0,17 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan melemah 0,10 persen, sektor saham keuangan terperosok 0,46 persen. Lalu sektor saham properti merosot 1,61 persen, sektor saham infrastruktur turun 1,32 persen dan sektor saham transportasi susut 0,56 persen.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham BSSR turun 0,69 persen ke posisi Rp 4.290 per saham. Harga saham BSSR dibuka stagnan di posisi Rp 4.320 per saham. Saham BSSR berada di level tertinggi Rp 4.330 dan level terendah Rp 4.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.041 kali dengan volume perdagangan 4.830 saham. Nilai transaksi Rp 2,1 miliar.
Selain itu, harga saham NISP susut 0,38 persen ke posisi Rp 1.325 per saham. Harga saham NISP dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 1.330 dan level terendah Rp 1.315 per saham. Total frekuensi perdagangan 683 kali dengan volume perdagangan 26.351 saham. Nilai transaksi Rp 3,5 miliar.
Advertisement