Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota Motor melaporkan penurunan laba kuartalan untuk kedua kalinya pada Desember 2024.
Melansir CNBC International, Minggu (9/2/2025) Toyota mencatat pendapatan 12,39 triliun yen (Rp1,3 kuadriliun) pada Desember 2024.
Advertisement
Baca Juga
Produsen mobil terbesar dunia berdasarkan volume penjualan itu mengalami penurunan laba operasi hampir 28% secara tahunan, mencapai 1,22 triliun yen (Rp 131,7 triliun), sekaligus lebih rendah dari perkiraan LSEG sebesar 1,39 triliun yen (Rp 150 triliun).
Advertisement
Angka tersebut juga menandai penurunan tahunan Toyota untuk kedua kalinya setelah perusahaan mengalami penurunan laba 20% pada kuartal sebelumnya.
Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan melonjak menjadi 2,19 triliun yen (Rp 236,4 triliun) dari 1,36 triliun yen tahun lalu.
Sementara penjualan kendaraan gabungan produsen Toyota di kuartal ketiga menurun menjadi 2,44 juta dari 2,55 juta unit tahun lalu.
Selain di Jepang, laba operasional Toyota di Amerka juga turun hingga 113,7 miliar yen (Rp 12,2 triliun) pada Desember 2024, sementara itu laba operasionalnya turun lebih dari 46 miliar yen (Rp 4,9 kuadriliun) di Asia.
Meski demikian, Toyota mempertahankan perkiraan dividen setahun penuhnya pada 90 yen, dibandingkan dengan pembayaran dividen sebesar 75 yen tahun sebelumnya.
Toyota menaikkan perkiraan pendapatan operasionalnya sebesar 400 miliar yen (Rp43,1 triliun) menjadi 4,7 triliun yen (Rp507,4 triliun) untuk tahun keuangan tersebut.
Sebelumnya, Toyota mengungkapkan berencana mendirikan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki untuk pengembangan dan produksi Lexus BEV dan baterai di Shanghai, China. Perusahaan baru tersebut ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2027.
Mengejutkan, Laba Tesla Naik 17,3% pada Kuartal III 2024
Laba bersih Tesla pada kuartal ketiga meningkat 17,3% dibandingkan tahun lalu berkat penjualan kendaraan listrik yang lebih kuat. CEO Elon Musk yang optimistis memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 20% hingga 30% pada tahun depan.
Kinerja yang kuat ini mengubah arah tahun ini bagi perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, yang sebelumnya mengalami penurunan penjualan dan keuntungan pada dua kuartal pertama.
Dalam suratnya kepada investor, Tesla memprediksi pertumbuhan sedikit pada pengiriman kendaraan tahun ini, yang lebih baik daripada 1,8 juta kendaraan yang dikirimkan secara global pada tahun 2023.
Dikutip melalui abcnews, ditulis Jumat (25/10/2024) Tesla mengumumkan pada Rabu mencatat laba sebesar USD 2,17 miliar dari bulan Juli hingga September, lebih tinggi dari keuntungan USD 1,85 miliar yang mereka laporkan pada periode yang sama di tahun 2023.
Keuntungan ini dicapai meskipun ada pemotongan harga dan pembiayaan bunga rendah yang membantu meningkatkan penjualan dari lini kendaraan perusahaan yang sudah berumur. Ini merupakan peningkatan keuntungan kuartalan year-over-year pertama Tesla pada 2024, yang dilanda penurunan penjualan dan harga.
Advertisement
Pendapatan Tesla Naik 7,8%
Pendapatan pada kuartal ini naik 7,8% menjadi USD 25,18 miliar, meskipun masih di bawah estimasi analis Wall Street yang memprediksi USD 25,47 miliar, menurut FactSet. Tesla menghasilkan USD 0,72 per saham yang disesuaikan, jauh mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD 0,59. Saham Tesla Inc. melonjak hampir 12% dalam perdagangan setelah bel penutupan pada Rabu.
Dalam konferensi dengan para analis, Musk menyatakan peningkatan keuntungan terjadi meskipun lingkungan penjualan mobil masih menantang dengan suku bunga pinjaman yang masih tinggi. Musk menjelaskan prediksinya Tesla akan mencatat pertumbuhan penjualan kendaraan sebesar 20% hingga 30% pada 2025 dengan menyebut bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh “peristiwa eksternal negatif.”
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)