BRI Beri Kisi-Kisi Dividen 2024, Segini Besarannya

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, berapapun laba yang dikantongi BRI layak dibagikan sebagai dividen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Feb 2025, 12:20 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 12:20 WIB
BRI Beri Kisi-Kisi Dividen 2024, Segini Besarannya
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menegaskan komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor. (Foto: BRI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau disebut BRI menegaskan komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor. Di samping itu, perseroan juga memastikan pertumbuhan dari sisi kinerja secara sustainable.

Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, komitmen tersebut sejalan dengan upaya perseroan untuk menjaga kecukupan modal. Dengan modal yang kuat, BRI memastikan payout ratio dividen tahun buku 2024 tetap tinggi.

"Modal kita sangat melebihi dari cukup karena CAR kita 26 persen. Secara pruden kita hanya butuh CAR 17,5 persen saja dan kemudian setiap tahun kita hanya butuh mengkonsumsi CAR 2 persen. Berulang-ulang saya katakan, sampai lima tahun ke depan BRI itu tidak perlu menambah modal," kata Sunarso dalam paparan kinerja BRI, Rabu (12/2/2025).

Artinya, lanjut Sunarso, berapapun laba yang dikantongi BRI, layak dibagikan sebagai dividen. Namun di sisi lain, pembagian dividen juga merujuk pada ketentuan otoritas terkait. Meski BRI berniat membagikan berapapun laba untuk dividen, namun ketentuan rasio dividen tetap mengacu pada keputusan otoritas terkait.

"Kita harus evaluasi kira-kira untuk cover risk seperti apa, maka kemudian kita juga tidak ugal-ugalan untuk itu. Modal ini kita jaga.Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio, saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu. Di kisaran antara 80 sampai 85 persen," ujar Sunarso.

Laba 2024

Di tengah tantangan tekanan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik, serta tantangan likuiditas bagi industri perbankan, BRI mampu menunjukkan resiliensi kinerja dengan mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp60,64 triliun di sepanjang tahun 2024.

Merujuk pada raihan tersebut, BRI kemungkinan akan menyisihkan sebanyak-banyaknya sekitar Rp 51,5 triliun sebagai dividen tahun buku 2024, atau dengan asumsi dividen payout ratio 85 persen.

“Hingga akhir tahun 2024, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp60,64 triliun. Pencapaian ini menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan BRI dalam meng-create value secara konsisten bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas ditengah keberpihakan BRI kepada UMKM," jelas Sunarso.

 

Dividen Interim

Gedung BRI
Gedung BRI.... Selengkapnya

Sebelumnya, BRI telah membagikan dividen interim Rp 20,46 triliun atau Rp 135 per saham. Pembagian dividen interim mempertimbangkan laporan keuangan per 30 September 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 45,06 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 220,31 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 329,47 triliun. Jumlah pemegang saham BBRI merupakan yang terbanyak di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah mencapai 653.251 pemegang saham (per Desember 2024).

Dengan pemegang saham yang terus meningkat tersebut, maka jumlah yang menikmati keuntungan BRI juga akan semakin banyak, tak terkecuali ritel/masyarakat Indonesia, dan juga negara sebagai pemegang saham pengendali.

Dalam struktur kepemilikan saham BRI, negara menguasai 53,19 persen saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham perseroan. Sisanya sebesar 46,81 persen atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki oleh publik. Dengan demikian, dari total dividen interim Rp 20,33 triliun, negara menerima Rp 10,88 triliun, sementara pemegang saham publik mendapatkan Rp 9,45 triliun.

 

 

Kinerja BRI

Gedung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI
Gedung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Di tengah tantangan tekanan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik, serta tantangan likuiditas bagi industri perbankan, BRI mampu menunjukkan resiliensi kinerja dengan mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 60,64 triliun di sepanjang periode tersebut.

Bersamaan dengan itu, total aset BRI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp1.992,98 triliun atau tumbuh 1,42% secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas dengan tetap berfokus pada UMKM.

“Hingga akhir tahun 2024, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 60,64 triliun. Pencapaian ini menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan BRI dalam meng-create value secara konsisten bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas di tengah keberpihakan BRI kepada UMKM”, kata Sunarso dalam paparan kinerja BRI, Rabu (12/2/2025).

Penyaluran Kredit

Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97% yoy dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif. Penyaluran kredit BRI didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun.

"Jadi, begitu besar jumlah nasabah yang diberikan kredit oleh BRI. Bukan memberikan kredit kepada pihak itu-itu saja, tetapi BRI memberikan kredit diecer kepada seluruh sebagian besar UMKM di Indonesia," kata Sunarso.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari semula 2,95% pada akhir Desember 2023 membaik menjadi 2,78% pada akhir Desember 2024. Di samping itu, BRI juga mempersiapkan pencadangan yang mencukupi dengan NPL Coverage sebesar 215,01%.

 

DPK BRI

Gedung BRI (Dok: Istimewa)
Gedung BRI (Dok: Istimewa)... Selengkapnya

Dari sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp 1.365,45 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan simpanan BRI dengan proporsi mencapai 67,30% atau setara dengan Rp 918,98 triliun.

"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan porsi CASA secara berkelanjutan tidak terlepas dari strategi BRI untuk terus fokus pada peningkatan CASA berkualitas, salah satunya adalah CASA yang berbasis transaksi,” ujar Sunarso.

Pencapaian CASA BRI tersebut didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia. Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna Super Apps BRImo tumbuh 22,12% yoy menjadi 38,61 juta user. Adapun volume transaksi yang diproses melalui BRImo juga tercatat naik 34,57% yoy menjadi sebesar Rp5.596 triliun.

Sunarso juga menjelaskan bahwa capaian kinerja positif BRI pada tahun 2024 tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Dimana rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63%.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya