Saham BRIS Melejit 4,78% Buntut Penerbitan Izin Bank Bulion

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) tumbuh 0.99% pada level Rp3.070 pada penutupan perdagangan Selasa (18/2/2025)

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 19 Feb 2025, 10:45 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 10:45 WIB
FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) tumbuh 0.99% pada level Rp3.070 pada penutupan perdagangan Selasa (18/2/2025). Saham BEIS kenaikan Year-to-Date (YTD) sebesar 12,45% dan naik 4.78% sepanjang bulan Feburari 2024, tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.

Pada Selasa (18/2), volume perdagangan saham BRIS mencapai 49,35 juta lembar saham, menempatkan BRIS sebagai salah satu top 10 saham movers dalam indeks LQ45.

Head of Investor Relation BSI, Rizky Budinanda mengungkapkan bahwa kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing sebesar Rp317 miliar sepanjang 2025.

“Ekspektasi kinerja positif perseroan didorong oleh diterbitkan perluasan bisnis BSI oleh regulator yakni bulion bank,” kata Rizky dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (19/2/2025).

Seperti diketahui, BSI memperoleh izin usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (12/2) untuk produk Perdagangan Emas dan Penitipan Emas.

BSI mendapatkan izin dari OJK terkait penyelenggaraan kegiatan usaha bulion dan hal ini menjadi dasar (legal standing) bagi perseroan untuk mulai menjalankan bisnis bank bulion.

Kegiatan usaha bulion BSI berdasarkan POJK No 17 Tahun 2024 adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh Lembaga jasa keuangan.

OJK memberikan arahan kepada BSI dalam pelaksanaan produk baru tersebut, wajib dilakukan paling lambat 6 bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat izin.

Perseroan mencatat, bisnis emasnya telah naik 78,18% secara tahunan. BSI merinci, produk cicil emas menjadi pilihan favorit dengan lonjakan pembiayaan 177,42% secara yoy sebesar Rp6,4 triliun.

Tak hanya cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3% secara tahunan ke angka Rp6,4 triliun pada 2024. Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan NPF nyaris 0%,” ungkap BSI.

 

Emas Menjadi Keunikan Produk BSI

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

BSI mengungkapkan, bisnis emas memang merupakan keunikan product perseroan dan memiliki potensi untuk bertumbuh semakin besar.

Sebab tren investasi emas terus meningkat karena merupakan aset safe haven.

“Terlebih kenaikan harga emas sangat terjaga dan signifikan, contohnya seperti pada tahun lalu yang mencapai 32,4%,” bebernya.

Peluang Baru

Rizky menambahkan, dengan adanya perluasan bisnis ini diharapkan menjadi peluang baru bagi BSI untuk diversifikasi produk emas. Saat ini perseroan telah memiliki bisnis emas yakni Cicil Emas dan Gadai Emas.

“Kedepannya dengan adanya izin ini, perseroan akan semakin ekspansif mendorong bisnis emas secara ekosistem dari hulu ke hilir. Kami berharap BSI dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasabah yang berkaitan dengan emas,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya