Tersengat Rencana Stock Split, Saham Otto Sugiri DCII Mentok ARA

Pada perdagangan hari ini, Kamis 20 Februari 2024, DCII sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 19,99 persen ke posisi 67.225.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 20 Feb 2025, 15:15 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 15:00 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saham Otto Sugiri, Dci indonesia Tbk (DCII) naik signifikan dalam perdagangan beberapa hari terakhir. Pada perdagangan hari ini, Kamis 20 Februari 2024, DCII sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 19,99 persen ke posisi 67.225.

Kenaikan saham DCII terjadi sejak 19 Februari 2025. Sehari sebelumnya, atau pada 18 Februari 2025, saham DCII masih berada di posisi 46.750.

Namun pada 19 Februari, saham DCII naik signifikan mencapai level 56.025. Dalam sepekan, DCII telah naik 43,03 persen. DCII naik 58,18 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) saat ini menjadikannya saham dengan harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kenaikan signifikan ini mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pemecahan nilai saham (stock split) guna meningkatkan likuiditas perdagangan.

Diketahui, Direktur Utama DCII, Otto Toto Sugiri, menyatakan bahwa rencana tersebut sedang dalam tahap penjajakan.

Asal tahu saja, DCII merupakan perusahaan penyedia pusat data yang melantai di BEI pada Januari 2021 dengan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 420 per saham.

Sejak saat itu, harga sahamnya telah meningkat 15905.95 persen, mengungguli banyak perusahaan teknologi ternama lainnya. 

Sosok Di Balik DCII

Otto Toto Sugiri adalah seorang pengusaha teknologi terkemuka di Indonesia, dikenal sebagai pelopor dalam industri pusat data.

Lahir pada 23 September 1953 di Bandung, ia menyelesaikan pendidikan magister di bidang Teknik Komputer dari RWTH Aachen University, Jerman.

Karirnya dimulai pada tahun 1983 sebagai General Manager IT di Bank Bali. Pada tahun 1989, ia mendirikan PT Sigma Cipta Caraka (Sigma), yang menjadi pionir dalam layanan teknologi informasi di Indonesia. Kemudian, pada tahun 1999, ia mendirikan Bali Camp, perusahaan pengembang perangkat lunak berorientasi global.

Pada tahun 2011, Toto Sugiri mendirikan PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan pusat data yang kini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

 

 

Pertama di Asia Tenggara

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Di bawah kepemimpinannya sebagai Direktur Utama sejak 2016, DCI Indonesia telah menyediakan lebih dari setengah kapasitas pusat data lokal di Indonesia dan menjadi pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara.

Atas kontribusinya dalam pengembangan infrastruktur digital, ia dianugerahi Satyalancana Pembangunan di bidang Teknologi Informasi dan Digital pada 11 September 2023, serta Bintang Jasa Utama pada Agustus 2024 oleh Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan data The World's Real-TimeBillionaires FOrbes, kekayaan Otto mencapai USD 3,1 miliar, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-15 di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya