Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada Rabu, mengikuti pelemahan dua indeks utama Wall Street semalam setelah survei kepercayaan konsumen AS menunjukkan hasil yang jauh lebih rendah dari perkiraan ekonom.
Bursa Jepang Melemah untuk Hari Kedua
Dikutipd ari CNBC, Rabu (26/2/2025), Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 dan Topix, kembali berada di zona merah untuk hari kedua berturut-turut. Nikkei 225 dibuka turun 0,81%, sementara indeks Topix melemah 0,69%.
Advertisement
Baca Juga
Pasar Korea Selatan Bergerak DatarDi Korea Selatan, indeks Kospi dan Kosdaq (berkapitalisasi kecil) diperdagangkan mendatar tanpa perubahan signifikan.
Advertisement
Indeks Australia Berlanjut Melemah
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,22%, memperpanjang tren negatifnya ke hari kedua.
Sementara itu, indeks harga konsumen (CPI) berbobot Australia meningkat 2,5% secara tahunan pada Januari, sama seperti bulan sebelumnya. Data ini sejalan dengan perkiraan Reuters.
Prediksi Pembukaan Hang Seng Lebih Tinggi
Futures indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di level 23.148, mengindikasikan pembukaan lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 23.034,02. Selain itu, anggaran tahunan Hong Kong untuk 2025-2026 dijadwalkan akan diajukan ke parlemen pada hari ini.
Â
Wall Street Melemah, Investor Beralih ke Obligasi
Pasar saham AS turun semalam karena kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.
- S&P 500 melemah untuk sesi keempat berturut-turut, turun 0,47% dan ditutup di 5.955,25.
- Nasdaq Composite jatuh 1,35% menjadi 19.026,39, didorong oleh penurunan saham Nvidia sebesar 2,8%.
- Dow Jones Industrial Average justru menguat 159,95 poin atau 0,37%, berakhir di 43.621,16.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, investor mencari aset yang lebih aman di pasar obligasi AS. Imbal hasil Treasury 10-tahun turun di bawah 4,3%, mencapai level terendah sejak Desember.
Pasar Asia-Pasifik bereaksi terhadap pelemahan Wall Street dan data ekonomi AS yang mengecewakan. Sementara beberapa indeks utama seperti Nikkei dan ASX 200 mengalami tekanan, indeks Hang Seng diperkirakan akan dibuka lebih tinggi.
Di sisi lain, investor global mulai mencari perlindungan di pasar obligasi di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi.
Advertisement
