Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Rabu (19/3/2025). IHSG akan berpotensi ke posisi 5.879-5.975.
IHSG merosot 3,84 persen ke posisi 6.223 dan disertai dengan ada peningkatan tekanan jual pada perdagangan saham Selasa, 18 Maret 2025. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,4 triliun pada Selasa pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing telah melepas saham Rp 29,41 triliun, demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, dengan IHSG tertembus posisi 6.246 sebagai support, posisi IHSG saat ini diperkirkaan berada pada bagian dari wave (V) dari wave A, sehingga waspadai akan IHSG yang masih rawan melanjutkan koreksi ke rentang 5.879-5.975. Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 5.995,5.938 dan level resistance 6.332,6.445 pada Rabu pekan ini.
Advertisement
Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di level support 6.070-6.150 dan level resistance 6.300-6.320.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Dalam riset PT BNI Sekuritas, saham yang menjadi pilihan antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI terkoreksi 3,21% ke 4.530 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BMRI sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga BMRI masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 4.150-4.380
Target Price: 4.950, 5.450
Stoploss: below 3.990
2.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF terkoreksi 2,75% ke 7.075 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi INDF sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (c), sehingga INDF rawan melanjutkan koreksinya," kata Herditya.
Buy on Weakness: 6.775-7.000
Target Price: 7.150, 7.350
Stoploss: below 6.700
3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) - Buy on Weakness
Saham MAPI terkoreksi 8,22% ke 1.340 disertai dengan peningkatan tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi MAPI sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [b], sehingga MAPI masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.220-1.325
Target Price: 1.385, 1.490
Stoploss: below 1.155
4.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) - Sell on Strength
Saham BREN terkoreksi 11,79% ke 5.050 disertai dengan ada peningkatan tekanan jual. Kami perkirakan, posisi BREN sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i], sehingga BREN masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 3.830-4.400 terlebih dahulu.
Sell on Strength: 5.225-5.425
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 18 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (18/3/2025). Akan tetapi, koreksi IHSG menjadi berkurang.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 3,84 persen ke posisi 6.223,38. Indeks LQ45 terpangkas 2,79 persen ke posisi 709,01. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.465,22 dan level terendah 6.011,84. Sebanyak 554 saham memerah dan 118 saham menguat. 139 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.548.289 kali dengan volume perdagangan 29,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.420.
Seluruh sektor saham melemah. Sektor saham teknologi turun 9,77 persen dan pimpin koreksi. Sektor saham energi melemah 3,43 persen, sektor saham basic susut 5,99 persen, sektor saham industri turun 1,47 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 2,32 persen.
Lalu sektor saham siklikal susut 3,06 persen, sektor saham kesehatan merosot 2,67 persen, sektor saham keuangan terperosok 1,98 persen, sektor saham properti melemah 3,33 persen. Lalu sektor saham infrastruktur terpangkas 3,03 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 2,11 persen.
Gerak Saham
Saham BREN merosot 11,79 persen ke posisi Rp 5.050 per saham. Harga saham BREN dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.775 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi Rp 5.825 dan level terendah Rp 4.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 27.513 kali dengan volume perdagangan 496.912 saham. Nilai transaksi Rp 249,9 miliar.
Saham DCII terpangkas 20 persen ke posisi Rp 115.800 per saham. Harga saham DCII dibuka turun ke posisi Rp 126.000 per saham. Harga saham DCII berada di level tertinggi Rp 126.000 dan terendah Rp 115.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 163 kali dengan volume perdagangan 227 saham. Nilai transaksi Rp 2,7 miliar.
Saham TPIA susut 18,42 persen ke posisi Rp 5.425 per saham. Harga saham TPIA dibuka stagnan di posisi Rp 6.650 per saham. Harga saham TPIA berada di level tertinggi Rp 6.700 dan terendah Rp 5.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.886 kali dengan volume perdagangan 582.551 saham. Nilai transaksi Rp 324,4 miliar.
Advertisement
