Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Jumat (21/3/2025). IHSG akan berada di posisi 5.879-5.975.
IHSG menguat 1,1 persen ke posisi 6.831 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi saat ini penguatannya masih tertahan area resistance di 6.445 pada perdagangan Kamis, 20 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
“Kami memperkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave A, sehingga waspadai akan IHSG yang pergerakannya masih rawan terkoreksi ke rentang 5.879-5.975,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.011,5.938 dan level resistance 6.445,6.557 pada Jumat pekan ini.
Head of Retail Research PT BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi mencoba menembus level resistance di 6.480 dan jika gagal break resistance akan cenderung koreksi lagi.
Ia prediksi, IHSG akan berada di level support 6.260-6.300 dan level resistance 6.480-6.500.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Sedangkan Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA menguat 0,46% ke 1.100 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 1.075 sebagai stoplossnya, maka posisi AKRA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 5.
Buy on Weakness: 1.040-1.075
Target Price: 1.160, 1.220
Stoploss: below 1.010
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI - Buy on Weakness
Saham BBRI terkoreksi 1,35% ke 3.660 disertai dengan munculnya tekanan jual, pergerakannya pun masih berada di bawah MA20. "Selama BBRI masih mampu berada di atas 3.500 sebagai stoplossnya, posisi BBRI saat ini berada di awal wave 3," ujar dia.
Buy on Weakness: 3.540-3.640
Target Price: 3.890, 4.130
Stoploss: below 3.500
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness
Saham BRPT menguat 0,75% ke 675 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi BRPT saat ini berada pada bagian dari wave [c] dari wave 3, sehingga pergerakannya masih rawan berbalik terkoreksi.
Buy on Weakness: 555-590
Target Price: 765, 830
Stoploss: below 520
4.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Spec Buy
Saham GOTO terkoreksi 1,22% ke 81 dan masih didominasi tekanan jual, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA20. "Kami memperkirakan, posisi GOTO saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [iii], sehingga GOTO masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," ujar dia.
Spec Buy: 75-81
Target Price: 87, 90
Stoploss: below 72
Advertisement
Penutupan IHSG pada 20 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau dan menguat 1 persen hingga penutupan perdagangan Kamis (20/3/2025). Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pertahankan suku bunga acuan.
Mengutip data RTI ,IHSG melonjak 1,11 persen ke posisi 6.381,67. Indeks LQ45 melemah 0,21 persen ke posisi 710,20. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.449,88 dan level terendah 6.353,69.
Sebanyak 299 saham menguat dan 272 saham melemah. 233 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.103.686 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.470. Investor asing jual saham Rp 499,34 miliar. Sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 30,82 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi naik 9,84 persen. Sektor saham energi naik 0,85 persen, sektor saham basic mendaki 2,49 persen, dan sektor saham industri menanjak 0,77 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal menguat 0,56 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,19 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,42 persen dan sektor saham transportasi mendaki 1,89 persen. Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,62 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,95 persen dan sektor saham properti melemah 0,11 persen.
