Perceraian Grup Bakrie dengan Bumi Plc Diputuskan 4 Desember

Bumi Plc akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham pada 4 Desember 2013 untuk memutuskan pemisahan grup Bakrie dengan Bumi Plc.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Nov 2013, 13:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2013, 13:09 WIB
pt-bumi121127b.jpg
Bumi Plc mengumumkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan dilakukan pada 4 Desember 2013. RUPS Bumi Plc ini akan memutuskan pemisahan grup Bakrie dengan Bumi Plc.

Adapun RUPS Bumi Plc ini akan mengantarkan  keputusan penjualan 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk di Bumi Plc kepada grup Bakrie senilai US$ 501 juta dalam bentuk tunai.

RUPS tersebut juga bakal membahas mengenai dampak pemisahan Bumi Plc dan grup Bakrie, serta langkah perseroan ke depan sebagai pemilik mayoritas produsen batu bara terbesar ke 5 di Indonesia. Setelah pemisahan ini, grup Borneo dan Ravenwood Pte Ltd (perusahaan milik Samin Tan) akan memiliki hak suara sebesar 47,6%.

Manajemen Bumi Plc pun menilai, pemisahan Bumi Plc dengan grup Bakrie merupakan langkah terbaik bagi perseroan.  Hal ini akan memberikan dampak keuangan signifikan bagi pemegang saham khususnya pemegang saham minoritas. Perseroan juga dapat memastikan tata kelola keuangan perseroan yang efektif dan kuat.

"Kami sangat senang untuk menyajikan paket menyeluruh kepada pemegang saham jika agenda RUPS disetujui.  Paket ini merupakan hal terbaik yang dapat dinegosiasikan kepada pemegang saham independen," ujar Julian Horn-Smith, Direktur Senior Independen Bumi Plc, yang juga duduk sebagai Ketua Komite Dewan Independen, seperti dikutip dari situs Bumi Plc, Senin (11/11/2013).

Hal senada dikatakan, Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc, Nick Von Schirnding. Menurut Schirnding, pemisahan ini menarik kalau dilihat dari nilai dan keuangan. Nilai penjualan saham Bumi Resources kepada grup Bakrie merupakan 116% di atas harga pasar.

Pada 5 November 2013, nilai pasar Bumi Resources sebesar US$ 232 juta dengan nilai saham US$ 22,9. Sementara itu, nilai penjualan saham Bumi Resources milik Bumi Plc kepada grup Bakrie sebesar US$ 501 juta.

"Transaksi ini akan mendorong perseroan untuk bergerak maju dan menjadi salah satu produsen batu bara terbesar dengan strategi jelas yang berdampak kepada pemegang saham," kata Nick.

Sebelumnya, grup Bakrie bersama Nathaniel Rothschild melalui perusahaan investasinya Vallar Plc menandatangani perjanjian kerja sama pada September 2010.

Vallar Plc mengambil alih sejumlah kepemilikan 29,2% saham di PT Bumi Resources Tbk dan 85% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Lalu grup Bakrie menjadi salah satu pemegang saham utama Vallar Plc dengan kepemilikan 47,6%.

Vallar Plc pun berganti nama menjadi Bumi Plc. Transaksi pertukaran saham selesai pada April 2011. Meski demikian, kerja sama grup Bakrie dan Rothschild tidak berlangsung lama.

Kerja sama itu berbuntut perselisihan antara grup Bakrie dan Rothchild  sehingga tercetus pemisahan grup Bakrie dengan Bumi Plc.

Samin Tan, melalui PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk akan membeli sisa kepemilikan saham grup Bakrie sebesar 23,8% di Bumi Plc. Penandatanganan perjanjian grup Bakrie dan Borneo dilakukan pada Juli 2013.

Penandatanganan perjanjian Samin Tan dengan grup Bakrie sehubungan dengan pemisahan  kepemilikan patungan Borneo Lumbung Energi dan grup Bakrie pada Bumi Plc. Samin Tan melalui perusahaannya, Ravenwood Pte Ltd mengakuisisi 23,8% saham grup Bakrie di Bumi Plc. (Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya