Liputan6.com, Jakarta Tak mau cuma berteriak dan berbicara, Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Hardjuno Wiwoho menyuarakan kasus BLBI lewat lagu berjudul Terjerat Utang Abadi. Lagu tersebut ia bawakan bersama penyanyi yang terkenal kritis dan konsisten melawan korupsi, Bona Paputungan.
Kasus penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) beberapa obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sudah mulai banyak orang yang melupakannya. Padahal, sejak 2003 hingga 2013, negara harus membayar Rp600 triliun rupiah gara-gara untuk menutupi utang para bankir hitam.
Tidak sampai di situ saja, negara masih harus membayar bunga subsidi BLBI sekitar Rp60 triliun setiap tahun selama 20 tahun kedepan. Anehnya, kasus yang membuat negara rugi teramat besar itu belum jelas soal kepastian hukumnya.
"Sungguh meyakinkan bahwa dari hasil hipotesa HMS tiga tahun terakhir ini, selayaknya dipertimbangkan sebagai rujukan kebijakan revolusi keuangan negara rezim 2014–2019, agar negara bisa terbebas dari ancaman jerat utang abadi sebesar Rp3.000 triliun di tahun 2033 mendatang," kata Hardjuno Wiwoho, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Meski aktivitas dan kegiatannya dalam memerangi kasus BLBI banyak yang menentang, pria 32 tahun ini tak patah semangat. Adangan tersebut malah membuat Hardjuno kian bersemangat untuk mengampanyekan kasus BLBI kepada generasi muda Indonesia agar lebih kritis melihat kasus BLBI. Â
‪Hardjuno menegaskan, HMS tak akan berhenti melakukan gerakan untuk kesejahteraan masyarakat dengan mensosialisasikan lewat sejumlah aksi atau kegiatan turun ke jalan, seminar serta diskusi publik di lingkungan kampus.‬
Tidak itu saja, Hardjuno juga menggandeng Bona Paputungan untuk menyuarakan lagu tentang BLBI berjudul Terjerat Utang Abadi. Menurut Hardjuno, lagu menjadi media yang paling tepat untuk menyuarakan sesuatu.
"Saya berharap, dengan mendengarkan lagu Terjerat Utang Abadi ini, orang akan lebih peduli dengan kasus BLBI. Orang mendengar lagunya terhibur, kemudian menjadi peduli dan paling tidak mendukung penuntasan kasus BLBI," lanjut Hardjuno.
Hardjuno mendapuk Bona Paputungan sebagai rekan duet lantaran Bona selama ini dikenal sebagai musisi yang concern menyuarakan kritik sosial dan tentang korupsi.
"Saya kenal Bona cukup lama dan beliau satu-satunya musisi yang tidak money oriented. Visi kami sama dalam memberantas korupsi dan menuntut kejelasan kasus BLBI. Semoga semangat dan niat kami ini didukung masyarakat Indonesia dan membuahkan hasil yang juga untuk rakyat Indonesia," tutur Hardjuno Wiwoho.
Bersama Bona Paputungan, Hardjuno Wiwoho Sentil Kasus BLBI
Hardjuno Wiwoho menggandeng Bona Paputungan karena Bona artis yang concern memberantas korupsi dan tak mata duitan.
diperbarui 25 Sep 2014, 17:55 WIBDiterbitkan 25 Sep 2014, 17:55 WIB
Hardjuno Wiwoho menggandeng Bona Paputungan karena Bona artis yang concern memberantas korupsi dan tak mata duitan.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan Sinetron Saleha Episode Rabu 6 November 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Pilpres AS 2024, Donald Trump Klaim Menang dan Jadi Presiden ke-47 Amerika Serikat
4 Manfaat Sawi, Dari Menurunkan Kolesterol hingga Menyehatkan Kulit
Cara Mengecek Asam Urat dengan Jari: Fakta dan Mitos
Cara Pembagian Bersusun Ratusan: Panduan Lengkap untuk Pelajar
Cerita Elnusa Angkut BBM Satu Harga ke Papua, Pakai Pesawat Cessna hingga Boeing
Cara Membuat Minyak Bawang yang Gurih dan Harum
Bertemu PM Lawrence Wong, Gibran Harap Dukungan Hilirisasi dari Singapura
Cara Membuat Nada Dering WA, Tutorial Lengkap dan Anti Ribet
Prediksi Pemenang Pemilihan Presiden Amerika 2024, Cek Hasil Survei Terbarunya
Menteri UMKM: Penghapusan Utang UMKM Bukti Nyata Keberpihakan Pemerintah
6 Manfaat Madu untuk Kulit dan Cara Menggunakannya