Liputan6.com, Jakarta Memasuki hari kedua Jakarta International Guitar Festival (JIGF) 2014, sederet kegiatan ditawarkan oleh DK Harmoni dan Groovy Event. Salah satunya adalah kelas dengan pengajar maestro (Masterclass) gitaris klasik dunia.
Mereka mengajarkan teknik bermain gitar klasik secara detil. Bukan hanya itu, para pengajar ini pun memberi penjelasan setiap pertanyaan sehingga peserta merasa puas.Â
Salah satu Masterclass yang ditunggu-tunggu adalah Jeremy Jouve. Pria yang mendalami alat musik petik sejak usia 7 tahun ini sudah menggelar konser tunggal di beberapa negara, antara lain India, Polandia, Yunani, Hungaria, Swiss, dan Italia.
Advertisement
Tanpa ada batas antara guru dan murid, pria yang sempat memperdalam kemahirannya bermain gitar di Ecole Normale de Musique terlihat akrab dengan peserta kelas JIGF 2014.
"Kami diajari mulai dari teknik, posisi, akurasi, semua ilmu itu diberikan sama dia. Jauh banget di atas standar Indonesia cara dia bermain," ungkap Claudio, salah satu peserta dan juga mahasiswa seni musik, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang ikut Masterclass, Kamis (13/11/2014).
Jeremy Jouve juga sempat mengajarkan cara mengikis kuku yang baik untuk bermain gitar. "Pengaruhnya sama quality tone-nya. Semakin rapi ngikisnya, semakin kebentuk, dan hasilnya semakin baik pula. Sekitar satu sampai dua mili. Tapi ngikisnya harus melengkung," tutup Claudio.(Cho/Mer)