40 Hari Didi Petet Tiada, Putranya Beri Pidato Mengharukan

Anak sulung Didi Petet, Gentar Jagat Raya memberikan sambutan di acara teater dengan tema Wajah Rinduku.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Jun 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 09:45 WIB
40 Hari Didi Petet Tiada, Putranya Beri Pidato Mengharukan
Anak sulung Didi Petet, Gentar Jagat Raya memberikan sambutan di acara teater dengan tema Wajah Rinduku.

Liputan6.com, Jakarta Tidak terasa sudah 40 hari, sejak 15 Mei 2015 lalu seniman besar Indonesia, Didi Widiatmoko atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Petet pergi untuk selamanya. Didi meninggalkan satu istri dan enam anak.

Didi juga meninggalkan dunia seni Tanah Air yang jelas membuat sedih para pelaku dan pecinta seni, khususnya seni peran.

 

Untuk mengenang segala jasa almarhum, para kerabat dan sahabatnya menggelar acara teater dengan tema Wajah Rinduku di tempat dahulu pria kelahiran Surabaya 12 Juli 1956 ini belajar dan mendalami akting, di IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Acara Wajah Rinduku, mengenang 40 hari meninggalnya Didi Petet. (foto: Faisal R Syam)

Acara dimulai dengan suasana haru ketika seorang mahasiswa IKJ muncul sambil menyanyikan lagi "Rindu Setengah Mati" milik D'Masiv dengan diiringi alunan piano yang seolah menyayat telinga para pendengar.

Keharuan semakin bertambah, ketika anak sulung Didi Petet, Gentar Jagat Raya memberikan sambutan. "Terlalu banyak cerita dan kejadian yang saya alami bersama bapak, hingga sulit untuk memilih satu cerita terbaik," suara Gentar terdengar lirih di Ruang Teater Luwes IKJ, Selasa (23/6/2015) malam.

"Sebagai seorang ayah, beliau terlalu sempurna buat kami anak-anaknya. Kami merasa belum cukup membahagiakan beliau," terangnya.

Anak pertama almarhum Didi Petet, Gentar Jagat Raya, saat memberi keterangan pers seusai pemakaman. Foto: Sapto Purnomo/Liputan6.com

Gentar pun teringat sebuah kejadian yang membuat dirinya semakin sedih. Kala itu, Didi Petet menjuarai sebuah penghargaan sebagai insan film.

"Pernah sewaktu bapak dapat penghargaan. Kami menyaksikannya dari televisi. Sambil megang piala, bapak bilang penghargaan yang diterimanya dipersembahkan untuk kami anak-anaknya."

"Selesai acara, beliau menelepon saya, dan saya teringat kata sambutan dari bapak saat mendapat penghargaan, dan saya menangis. Saya meminta maaf saat itu, karena saya belum bisa membahagiakan beliau, tetapi beliau bilang. 'Gentar, apa adanya kamu pun sudah membahagiakan bapak dan ibu,'" cerita sang putra.

sumber foto: instagram Didi Petet

Tangis Gentar pun pecah di ruangan tersebut. Sambil terisak, Gentar mengatakan. "Semoga yang ditinggalkan almarhum adalah kenangan yang baik, kenangan yang manis,"

"Saya atas nama keluarga almarhum meminta maaf dan berterimakasih kepada kalian semua. Terimakasih atas terselenggaranya Acara ini. Semoga acara ini bisa melepas rindu kita semua," pungkasnya. (Fac/Ade)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya