Dokumentasi X Japan Berbuah Kemenangan di Sundance Film Festival

Berkat film dokumentasi terbaru, X Japan berhasil meraih kemenangan di Sundance Film Festival.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 01 Feb 2016, 12:20 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2016, 12:20 WIB
X Japan Siapkan Reuni Musim Gugur 2014
Pengumuman reuni X Japan dilontarkan oleh Yoshiki saat menjalani sebuah pertunjukan di Tokyo.

Liputan6.com, Los Angeles - Kerja keras tim penggarap film dokumenter X Japan baru saja merasakan hasil yang memuaskan. Dilaporkan Deadline, Sabtu (30/1/2016), film bertajuk We Are X itu menang penghargaan di Sundance Film Festival.

Disampaikan juga oleh Anime News Network, Minggu (31/1/2016), bahwa film We Are X memenangkan kategori Best Editing di 'Special Jury Award' dalam 'Sundance Film Festival Awards'.

Mako Kamitsuna (The World Made Straight, Blackhat) dan John Maringouin (Big River Man, Running Stumbled) meng-edit film dokumenternya. Temanya sendiri mencatat perjalanan 35 tahun karier X Japan di dunia musik.

Stephen Kijak (Scott Walker: 30 Century Man, Stones In Exile) menyutradarai filmnya, sementara John Battsek (Searching For Sugarman, The Imposter) bertindak sebagai produser. Syuting film ini dimulai di konser bertema Madison Square Garden yang berlokasi di New York City pada 11 Oktober 2015 lalu.

X Japan, band legendaris Jepang. (ticket.st)

Dokumentasi ini pertama kali tayang pada 23 Januari 2016 di Sundance Film Festival dalam sebuah festival bertema World Cinema Documentary Competition. Filmnya juga sempat memiliki penayangan tambahan selama festival berlangsung. Pimpinan band, YOSHIKI juga pertama kalinya datang di acara berjenis Festival Base Camp itu.

X Japan terbentuk sejak 1982 dan hanya memiliki lima buah album yang mampu mengantarkan seluruh personelnya ke puncak popularitas. Band asal Chiba ini sudah ditinggal wafat oleh gitarisnya, Hide pada 1998 setelah bubar.

Band rock X Japan. (tokyohive.com)

Meskipun Hide sudah tiada, namun Yoshiki (drum) bersama Toshi (vokal), Pata (gitar), dan Heath (bass) membentuk kembali X Japan pada 2007 dengan tambahan gitaris Luna Sea, Sugizo. Pada 2011, bassis pertama mereka, Taiji, wafat dengan dugaan bunuh diri.

Vanishing Vision (1988), Blue Blood (1989), Jealousy (1991), Art of Life (1993), dan Dahlia (1996) adalah judul-judul album yang mampu mengangkat X Japan menjadi sosok paling disegani di ranah musik Negeri Sakura.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya