Liputan6.com, Jakarta - Sigit Purnomo Syamsuddin Said, atau yang lebih dikenal sebagai Pasha, kini tak hanya dikenal sebagai personel band Ungu. Pasha menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu sejak beberapa bulan lalu. Sebagai abdi negara, Pasha pun harus menyesuaikan diri, termasuk dalam berpakaian.
Pasha sempat di-bully karena gaya busananya yang dianggap terlalu berlebihan. Saat itu Pasha mengenakan kemeja dan jas yang dipenuhi pin. Lebih tak pantas lagi, Pasha memakai celana jeans sembari membawa tongkat komando saat menjemput delegasi Kota Boras, Swedia, di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata masalah tersebut juga diketahui rekan satu band Pasha, Enda dan Onci. Menurut Enda, masyarakat harusnya memaklumi penampilan Pasha yang dianggap belum terbiasa melakoni tugasnya sebagai salah satu petinggi kota Palu.
"Mas Pasha harus kita kasih kesempatan. Dia kan dari musisi dan enggak bisa drastis (berubah). Namanya juga manusia harus ada proses," ujar Enda ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2016).
Enda menuturkan, mengubah imej tak semudah membalik telapak tangan. Apalagi, Pasha sudah 20 tahun bergelut di dunia hiburan tanah air yang penampilannya bebas dan tak ada kekangan. Enda yakin penampilan Pasha akan berubah seiring berjalannya waktu.
"Hampir berapa puluh tahun dia jadi musisi. Naif banget menghakimi Pasha yang belum setahun menjabat. Pasha pasti berubah. Dia pintar dan cepat menyesuaikan diri," kata gitaris Ungu ini memberikan pembelaan untuk Pasha.
Onci menambahkan, setiap orang pasti punya panutan sendiri dalam berpenampilan. Bagi Onci, hal yang paling penting, apa yang dikenakan Pasha tidak menghina siapa pun.
"Setiap orang punya rasa fashion sendiri. Apakah itu menyalahi aturan, enggak kan? Selama masih sopan-sopan saja. Dia pake yang dia suka," kata Onci menambahkan.
(Pur/Des)