Liputan6.com, Jakarta - 32 Tahun menghilang dari industri musik, sutradara sekaligus musisi senior, Eros Djarot kembali menyapa para penikmat musik Tanah Air.
Kali ini, dirinya memperkenalkan sebuah album religi bertajuk Nabiku Cintaku. Album ini merupakan bentuk kegelisahannya terhadap kondisi umat beragama di Indonesia.
"Sebetulnya album ini enggak lebih dari sebuah manifestasi atau ungkapan terima kasih saya kepada yang Maha Pencipta. Dan juga melihat situasi Indonesia sekarang di mana dengan simbol-simbol agama gitu ya, melakukan kekerasan, melakukan penindasan dan seterusnya... dan juga di suasana global, dimana saling bunuh mengatasnamakan agama, itu membuat saya resah," ucap Eros saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Jadi sewaktu teman saya meminta saya untuk membuat album religi, saya sanggupi tapi dengan versi saya, bukan versi yang seperti biasanya. Sekaligus paling tidak mengajak semua, sependapat enggak sama saya, bahwa Islam itu cinta, damai, bukan kekerasan, bukan pemaksaan, dan bukan penindasan," lanjutnya.
Baca Juga
Untuk urusan komposisi, Eros juga memilih untuk menghadirkan nada-nada yang riang dan penuh semangat. pencipta album Badai Pasti Berlalu itu menuturkan, ia ingin memberikan warna baru di dunia musik religi Tanah Air.
"Kegembiraan itu sebetulnya yang diberikan oleh Islam, oleh Nabi Muhammad. Kemudian kalau ditanya kenapa musiknya tidak bernuansa Arab, ya itu karena saya orang Indonesia. Islam itu universal, jadi jangan dibatasi. Jadi mau jazz, mau rock, enggak apa-apa, jangan kemudian dipersempit dengan nada-nada yang dilabelkan sebagai musik Islam," ujar Eros.
Di album yang berisikan delapan lagu ini, Eros tak bernyanyi sendiri. Dia menggandeng sejumlah penyanyi Tanah Air. Salah satu di antaranya adalah Fryda Lucyana dan Gilang.
"Saya berterimakasih kepada mereka berdua, saya rasa sudah memberikan suara yang terbaik. Mudah-mudahan bisa dinikmati," harapnya.