Fakta Baru Kematian Prince Terkuak

Lewat beberapa laporan, fakta baru mengenai kematian Prince akhirnya terkuak.

oleh Desika Pemita diperbarui 19 Apr 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 06:30 WIB
Prince
Prince (The Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Prince Rogers Nelson itu ditemukan tak sadar di kediamannya, 21 April 2016. Saat mendapatkan pertolongan, nyawa Prince tak bisa diselamatkan. Belakangan disebutkan kematian Prince akibat overdosis.

Kini, kabar tersebut diperkuat dengan dokumen yang dikeluarkan pengadilan setempat berdasarkan penyelidikan. Prince disebut-sebut sempat kecanduan opioid yang berbentuk berbagai pil yang disimpan dalam botol. Opioid sering digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan atau pereda rasa sakit.

Prince (FoxNews)

Padahal, sebelum kematiannya, Prince sempat tidak sadarkan diri di pesawat pribadinya. Dia harus disadarkan dengan obat yang mengembalikkan efek opioid.

Hingga kini, polisi masih mendalami bagaimana Prince bisa membeli bahan tersebut dengan resep. Tim penyidik mengatakan, Prince menyalahgunakan resp opioid dalam jumlah yang besar, diwartakan FoxNews, Selasa (18/4/2017).

Dokumen tersebut menemukan nama obat-obatan atas nama Peter Bravestrong. Setelah diselidiki, nama samaran yang biasa digunakan Prince saat bepergian.

 Prince (The Huffington Post)

Dugaan sementara, Dr. Michael Todd Schulenberg, dokter pribadi Prince yang memberikan resep opioid dalam jumlah besar. Seorang dokter dilarang keras menuliskan resep dengan menggunakan nama orang lain.

Pihak Dr. Michael Todd Schulenberg membantah dugaan tersebut, mengatakan, "Schulenberg tidak memberikan resep atau memberikan obat dalam jumlah besar kepada Prince. Dia hanya melakukan apa yang selama ini menjadi tugasnya, memeriksa kesehatan pasien."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya