Liputan6.com, Jakarta Maharya yang terdiri dari beberapa mantan anak band melakukan sesuatu yang unik. Mereka mengaransemen ulang lagu milik pahlawan Nasional Wage Rudolf Supratman berjudul Matahari Terbit. Lagu ini sebelumnya sempat dicekal oleh pemerintah kolonial Belanda karena dianggap sebagai bentuk dukungan kepada Jepang.
Maharya memiliki personel tetap Satrio Diponegoro (SDP) sebagai Vokalis serta Gitaris ritem, dan Herman Husin (eks personil Jamrud) sebagai Drummer. Mereka dibantu oleh Rudy Karamoy (volkalis) dan Iram (gitar) dari U'Camp. Lagu Matahari Terbit dengan aransemen ulang ini pun menjadi lebih pas saat dinyanyikan mereka.
"Lagu ini kan sempat hilang, kami keluarga hanya memiliki liriknya. Karena liriknya memang milik WR Supratman. Nah, ketika Maharya mengaransemen lagu ini, kami saat mendengarnya kok enak dibawakan mereka," ujar Budi Harry, cucu WR Supratman saat dihubungi Liputan6.com, Senin (12/3/2018).
Advertisement
Budi Harry mengaku jika Maharya memang sebelumnya telah meminta izin kepada keluarga untuk mengaransemen lagu Matahari Terbit. Baginya, hal itu penting karena lagu ini memang belum begitu dikenal di kalangan masyarakat.
"Ini bukan lagu nasional memang. Tapi yang terpenting ada izin untuk mengaransemen ulang. Soal urusan ke depannya nanti, akan dibicarakan seandainya lagu tersebut dikomersilkan," kata Budi Harry.
Baca Juga
Format Rock
Maharya sendiri akan merilis lagu Matahari Terbit versi mereka dalam waktu dekat. Komposisi nadanya ditulis Satrio Diponegoro yang lebih akrab dipanggil SDP.
"Keluarga WR Supratman terharu saat kami kunjungi dan ceritakan tentang proyek musik ini. Matahari Terbit akan diluncurkan tepat pada 1 Rajab 1439 Hijriyah nanti. Selama ini sudah banyak lagu-lagu perjuangan dan mars kebangsaan yang diaransemen ulang oleh para musisi Indonesia. Namun, Maharya punya karakter tersendiri," kata SDP
SDP menceritakan jika Maharya memang memiliki konsep bermain band yang membawakan lagu-lagu nasionalis. Beberapa musisi besar juga pernah diajak serta untuk membawakan beberapa lagu nasional.
"Setiap karya lagu Maharya, akan mengajak musisi-musisi ternama di Indonesia, yang sejalan dengan misi kebangsaan kami dalam bermusik, seperti Nugie Nugraha, Iwan Fals dan lainnya," kata SDP.
SDP juga mengatakan, "Ruddy Karamoy (Vokalis U'CAMP) sempat meneteskan airmata saat pertama kali saya memperdengarkan lagu Matahari Terbit kepadanya."
Advertisement
Sejarah Lagu Matahari Terbit
Pada masa perjuangan kemerdekaan, tepatnya 1939, lagu Matahari Terbit sempat dicekal oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Wage Rudolf Soepratman sebagai penulisnya ditahan, karena dianggap lagu ini untuk mendukung Jepang, dengan alasan judulnya.
Padahal, lagu ini untuk menerbitkan rasa nasionalisme yang tinggi bagi bangsa Indonesia. Untung saja lirik terakhirnya ada kata-kata 'Indonesia Tanah Airku', sehingga beliau dilepaskan. Saat ini, lagu Matahari Terbit tidak diketahui lagi nadanya. Dulu pernah ada di arsip Solo, tetapi hingga kini tidak ditemukan lagi.