Liputan6.com, Jakarta - Film berbalut drama religi Assalamualaikum Calon Imam (ACI) dipastikan tayang 9 Mei 2018. Meski begitu, film yang mendapuk Natasha Rizki dan Miller Khan sebagai bintang utama, sudah banyak dibicarakan pecinta film.
Alasannya, tentu mengenai perbandingan cerita Assalamualaikum Calon Imam di layar lebar dengan karya novelnya. Di ranah sastra, novel milik Ima Madania sukses menyedot perhatian pembaca hingga masuk dalam kategori best seller.
Sementara di layar lebar, pembaca kemudian mengaitkan adanya perbedaan cerita novel asli dengan skenario yang diusung rumah produksi Prized Production dan Vinski Production ini.
Advertisement
Pemilihan pemeran utama misalnya, jadi pembahasan yang tiada henti di media sosial untuk penggemar novel Assalamualaikum Calon Imam.
Baca Juga
Â
Â
Â
Â
Empat Fakta
Defwita Zumara, salah satu pemain di film, membeberkan empat fakta di balik penggarapan cerita yang dibesut sutradara Findo Purwono.
"Pertama, film ACI punya kekuatan dalam hal cerita itu sendiri. Sehingga kekuatan cerita di film dan novel tetap akan kuat. Kedua, tidak ada unsur drama yang berlebihan dan keluar dari konteks novel," kata Defwita di sela-sela diskusi Film Religi Era Millenial di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
"Ketiga, ACI bukan plagiat dengan mengikuti tren (film drama religi) yang monoton. ACI lebih ringan dengan realitasnya," dia menambahkan.
Â
Â
Advertisement
Benang Merah
Hal senada juga diungkapkan Oka Aurora, penulis skenario film Assalamualaikum Calon Imam, mengenai kemasan film yang sudah terlanjur terpatri di hari pecinta novel.
"Saya pikir ketika mau adaptasi novel ke film nggak mungkin semuanya dimasukan. Harus mencari benang merahnya dan pesan besar cinta itu harus karena Allah, memilih pun karena Allah. Itu yang ingin kami sampaikan ke penonton," Oka memaparkan.
Â
Â
Jalan Cerita
Film Assalamualaikum Calon Imam bercerita tentang cinta Fisya (Natasha Rizki) dan Alif (Miller Khan). Mereka menjadi contoh sepasang kekasih yang cintanya tumbuh seiring waktu karena meyakini bahwa Allah bersama dengan kehidupan percintaan keduanya.
"Saya yakin sekali film ini tidak menggurui siapapun tapi bisa menginspirasi penonton," ucap Oka.
Â
Advertisement