Liputan6.com, Jakarta Para pencinta sinema pasti tak lupa dengan meledaknya Valak lewat film The Conjuring 2 pada 2016 lalu. Tak berhenti di layar bioskop, fenomena Valak terus berlanjut. Mulai dari meme hingga tutorial dandanan ala sang iblis yang memenuhi media sosial.
Kini valak kembali datang lewat film The Nun yang dirilis di Indonesia pada hari ini, Rabu (5/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
The Nun sendiri adalah film spin-off dari waralaba The Conjuring. Kisahnya pun tak lagi fokus pada pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren pada 1970-an. Â Film ini ber-setting tiga dekade sebelumnya.
The Nun dibuka dengan peristiwa mengenaskan. Seorang biarawati muda, Suster Victoria, ditemukan bunuh diri. Jenazahnya tergantung dari jendela di biaranya yang tertutup di Rumania.
Biara Terpencil
Peristiwa ini bahkan terdengar gaungnya hingga Vatikan. Pertanyaan besar menyeruak: mengapa seorang biarawati justru melakukan dosa besar, yakni bunuh diri? Merasa insiden ini bisa merugikan Gereja, Pastor Burke (Demián Bichir) lantas dikirim ke Rumania untuk menyelidikinya.
Ia ditemani calon biarawati muda pemberani, Suster Irene (Taissa Farmiga), dan pria genit Frenchie (Jonas Bloquet), yang menemukan jenazah tersebut untuk pertama kalinya.
Setibanya di biara, Pastor Burke langsung merasakan sesuatu yang ganjil di sana. Di tempat yang seharusnya suci itu, ia justru merasakan kuasa kegelapan yang bersarang di dalamnya.
Advertisement
Penuh Jumpscare
Kemunculan kembali Valak dalam The Nun, tentu membuahkan satu pertanyaan di benak para penggemar The Conjuring 2. Apakah film ini mampu memberikan efek ngeri sedahsyat film yang diarahkan  langsung oleh James Wan tersebut? Kita simak dulu alasannya satu-satu.Â
Salah satu kekuatan utama The Nun adalah setting film ini yang terasa kuat. Setting biara yang suram dan angker lumayan menunjang dalam mendirikan bulu kuduk penonton.
Tak hanya itu, The Nun yang  disutradarai oleh Corin Hardy ini, juga kaya akan jumpscare di sepanjang film yang berdurasi 96 menit ini. Mulai dari pertengahan hingga bagian akhir film, penonton dipaksa menebak-nebak kapan makhluk menyeramkan bakal muncul dan membuat jantung copot.
Â
Kurang Menggigit
Namun, jumpscare yang kelewat banyak ini justru menjadi bumerang bagi The Nun, karena seakan jadi satu-satunya senjata untuk membuat penonton ketakutan.
Alhasil, film ini memang menegangkan, tapi tak berhasil menghadirkan atmosfer yang benar-benar bikin buku kuduk meremang. Apalagi, lama-kelamaan penonton sudah bisa menebak bahwa mereka akan kembali dikagetkan.
Ada satu adegan yang tampaknya ingin mengulang kembali nuansa mengerikan dalam The Conjuring 2. Yakni adegan Valak yang berjalan dalam bentuk bayangan, mirip saat setan ini menghantui Lorraine Warren di ruang kerjanya. Tapi di The Nun, adegan ini terasa kurang menggigit.
Â
Advertisement
Apa Kabar Valak?
Hal lain tentang The Nun, adalah jalinan ceritanya yang justru tak terlalu banyak menggali tentang Valak, hanya sekelumit saja. Latar belakang sang iblis berbalut busana biarawati ini tetap ditinggal dalam keremangan. Setidaknya, akhirnya diungkap alasan mengapa Valak muncul dalam bentuk biarawati.Â
Lantas, apakah The Nun adalah sebuah tontonan yang menyenangkan? Bila Anda termasuk orang yang senang dengan ketegangan dan mengejar efek kejut dari sebuah film horor, The Nun tidak boleh Anda lewati. Namun bila Anda ingin dilanda rasa takut tanpa harus merasa jantung nyaris copot, silakan pikir-pikir lagi.Â