Liputan6.com, Jakarta - Setelah lama bungkam, Shinta Bachir akhirnya angkat bicara terkait utang piutang antara dirinya dengan Nikita Mirzani. Janda satu anak itu menjelaskan, Nikita Mirzani pernah meminjam uang kepadanya sebesar Rp 2,5 juta pada 2010.
Sudah 8 tahun berlalu uang yang dipinjam Nikita Mirzani tak kunjung dibayarkan. Awalnya Shinta Bachir sempat tak mau mempermasalahkan hal itu.
Namun, karena Nikita Mirzani menyindir salah satu sahabatnya terkait masalah yang tengah dihadapinya saat ini, akhirnya Shinta Bachir membuka aib tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sih sama Nikita pas dia pake jilbab respect, saya enggak ada masalah apa-apa. Tapi maksud saya intinya gini-lah, dulu semua orang pernah susah. Waktu itu (pinjam uang) saat syuting film Lihat Boleh Pegang Jangan," ujar Shinta Bachir ditemui di kawasan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Â
Â
Tegur Nikita Mirzani
Apa yang dilakukan Shinta Bachir agar Nikita Mirzani tak seenaknya memperlakukan orang dengan tidak baik. Terlebih bila sedang dalam masalah, Nikita Mirzani mengungkapkan semua unek-uneknya di media sosial.
"Belum (diganti), saya sih sudah ikhlas lillahi ta'ala. Bukan masalah nominal ya, hanya saya ingin mengingatkan dia gitu lo. Dia sekarang sudah berhijab," ucap Shinta Bachir.
Advertisement
Sempat Mengingatkan
Sebelumnya Shinta Bachir sempat menagih uang yang tak seberapa besar nominalnya bagi seorang Nikita Mirzani. Namun, hingga saat ini belum juga dibayarkan.
'Kenapa lu enggak tagih gue?', 'Aku (Shinta) sudah tagih, tapi kamunya enggak baik-baik, ya sudah-lah gue ikhlasin, gue sudah lupain itu," kata Shinta Bachir.
Bukti Pinjaman
Tak ingin mengada-ada, Shinta Bachir akan membuktikan semua perkataannya dengan meminta bukti transfer uang sebesar Rp 2,5 juta kepada Nikita Mirzani beberapa tahun lalu.
"Saya mau ke bank. Saya mau membuktikan apa yang saya omongin maksudnya gini, saya itu takut dibilang orang cari sensasi, enggak. Saya kalau ngomong apa yang saya omongin itu benar, karena saya pernah bahas sama Nikita," Shinta Bachir memungkasi.
Advertisement