Strategi Maudy Koesnaedi Menghadapi Anak Yang Beranjak Puber

Maudy Koesnaedi menyiapkan sejumlah strategi untuk meredam konflik dua generasi di rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 06:30 WIB
[Fimela] Maudy Koesnaedi
(Instagram/maudykoesnaedi)

Liputan6.com, Jakarta Dari pernikahannya dengan Frederik J. Meijer, Maudy Koesnaedi dikaruniai seorang anak laki-laki, Eddie Maliq Meijer. Eddie kini berusia 12 tahun. Sebentar lagi memasuki masa puber. Sadar putranya beranjak dewasa, Maudy Koesnaedi menyiapkan sejumlah strategi untuk meredam konflik dua generasi di rumah.

Hal itu disampaikan Maudy Koesnaedi dalam sesi wawancara khusus dengan Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

"Ini momen Eddie beranjak remaja. Mulai merasakan berantem dengan anak. Sudah ada unsur rebellious-nya. Tapi bagaimana pun, Eddie masih anak termanis dan terbaik yang saya kenal. Saya melihat anak-anak lain yang seumuran dengannya dan Eddie tetaplah manis. Lebih kayak bapaknya ya daripada kayak saya," beber Maudy Koesnaedi yang kariernya melambung lewat peran Zaenab.

Zaenab dikenal penyabar. Apakah Maudy Koesnaedi sesabar Zaenab dalam mendidik anak?

"Oh, itu hanya di film. Kalau hari-hari mah enggak,” seloroh Maudy Koesnaedi seraya tertawa.

 

Unek-Unek

[Fimela] Maudy Koesnaedi
(Instagram/maudykoesnaedi)

Ia menambahkan, semua kekhawatiran soal perkembangan anak pasti pernah dilewati para ibu. Dan setiap ibu pasti mampu melewatinya dengan cara masing-masing. Berdasarkan pengalaman Maudy Koesnaedi, kuncinya ada pada komunikasi yang jernih. Kalau sedang tak bisa berkomunikasi dengan ibu, setidaknya Eddie bisa menyampaikan unek-unek kepada bapaknya. 

"Kalau sedang kesal atau terjadi silang pendapat, Eddie bisa menyampaikannya dengan baik dan runut. Dengan begitu, saya dan suami mengerti maksud Eddie,” ungkap bintang film Soekarno Indonesia Merdeka dan Garuda Di Dadaku.

 

Komunikasi

[Fimela] Maudy Koesnaedi
(Instagram/maudykoesnaedi)

Kalau ada yang mengganjal, kuncinya mengobrol bertiga. “Misalnya saya sampaikan kepadanya, ‘Eddie, Mama enggak suka karena kamu bla bla bla.’ Bapaknya ada, mendengarkan, dan menjadi penengah. Apa pun yang nanti terjadi dengan anak saya saat dewasa, komunikasi harus terus dijaga. Itu yang membuat saya dan suami bisa memahami serta mengawal perkembangan anak,” pungkas Maudy Koesnaedi.

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya