Anak Terbaring Lemah, Reisa Broto Asmoro Shock Berat

Reisa Broto Asmoro memerlukan mental yang kuat dalam mengurus anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 19:00 WIB
Reisa Broto Asmoro
Reisa Broto Asmoro soal liburan (Fimela.com/Daniel Kampua)

Liputan6.com, Jakarta Artis cantik, dr. Reisa Broto Asmoro punya pengalaman tak terlupakan sebagai ibu. Seperti diketahui, dari pernikahannya dengan Tedjodiningrat Broto Asmoro, Reisa Broto Asmoro dikaruniai dua anak yakni Ramania Putri dan Satriya Daniswara. 

Reisa Broto Asmoro menikmati karier sebagai ibu rumah tangga, dokter, serta presenter. Pengalamannya sebagai dokter membuat Reisa Broto Asmoro lebih siap mental dalam mengurus anak. Namun sebuah peristiwa dramatis pernah membuat Runner-up 1 Puteri Indonesia 2010 ini syok berat. 

Peristiwa bermula ketika Reisa Broto Asmoro mendapati putrinya terbujur kaku di kamar. Kala itu usia Ramania Putri baru 1,5 tahun.

"Dia alergi hebat, dalam sehari ia diare parah. Tensi darahnya drop mencapai 40/20. Nadinya hampir tidak teraba. Jam 3 pagi saya mendapati anak saya terbujur kaku, saya bawa ke UGD, selama sejam menjalani perawatan intensif untung selamat," cerita Reisa Broto Asmoro dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.co, di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Reisa Broto Asmoro terus mengecek detak jantung putrinya. "Bayangkan, jam 12 malam dia masih sempat lari-lari (karena belum mau tidur). Jam 3 pagi saya mendapati si kakak kaku. Melihat anak saya kaku di kasur, dengkul saya rasanya lemas, syok berat," sambung Reisa Broto Asmoro

Alergi

Reisa Broto Asmoro
Reisa Broto Asmoro kena DBD (Instagram/reisabrotoasmoro)

Beruntung, tim dokter bisa melacak dan merasakan nadinya kembali. Tim dokter mendiagnosis Ramania mengidap banyak alergi. Ini membuat perutnya jadi supersensitif. Perut yang supersensitif memicu reaksi berlebih pada pembuluh darah. Akibatnya saat ada kuman menyelinap ke tubuh, efeknya lebih dramatis ketimbang orang lain.  

"Kalau orang lain kemasukan kuman reaksinya berupa diare. Anak saya bisa diare sampai cairan di pembuluh darahnya keluar semua," ujar Reisa Broto Asmoro. Insiden itu membuat Reisa Broto Asmoro dan suami belajar banyak hal, khususnya setelah anak kedua lahir.

"Si Kakak pernah masuk Instalasi Gawat Darurat. Saya hampir kehilangan dia. Saat anak kedua lahir, saya jagai betul asupan makanan dan mencermati potensi alerginya. Anak kedua saya juga alergi, tapi saya tahu penanganan pertamanya,” pungkas Reisa Broto Asmoro.

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya