Liputan6.com, Jakarta - Prisia Nasution kembali ke layar lebar lewat film Hanya Manusia. Dalam film karya Monty Tiwa itu, Prisia Nasution memerankan Annisa, aparat kepolisian reserse kriminal yang hidup bersama adiknya, Dinda.
Annisa yatim piatu. Ayahnya yang seorang polisi meninggal saat menangani tawuran. Sementara ibunya, meninggal saat Annisa masih kecil.
Advertisement
Baca Juga
Peran Annisa memberi sejumlah tantangan bagi Prisia Nasution. Pertama, ia harus memotong pendek rambutnya. Selama ini, Prisia Nasution identik dengan rambut panjang.
“Ini dilema sih. Saya dikasih pilihan Monty Tiwa. Sebenarnya polisi reskrim bisa berambut panjang untuk kepentingan penyamaran. Tapi Monty Tiwa minta rambut saya dipotong pendek," terang Prisia Nasution di Jakarta, baru-baru ini.
Profesional
"Tidak apa-apa mengubah look juga. Lagipula saat di depan kamera, tubuh sampai rambut ini kan bukan milik saya lagi,”
Terakhir ia berambut pendek saat SD. Kali pertama berambut pendek, Prisia Nasution nyaman. “Syuting film ini setahun lalu. Setelah rambut memanjang saya pangkas lagi. Rambut pendek ternyata asyik,” imbuhnya.
Advertisement
Gunakan Pistol
Tak hanya memangkas rambut, Hanya Manusia menuntut Prisia Nasution memegang pistol dan baku hantam dengan lawan main. Sayangnya, Prisia Nasution tak punya waktu khusus untuk latihan fisik dan memegang senjata.
“Persiapannya cepat sekali, tidak ada latihan khusus untuk baku hantam dan pegang senjata tapi saya sudah latihan sendiri. Saya suka menembak jadi dengan senjata api sudah tidak asing,” ungkap bintang film Sang Penari.
Yatim Piatu
Hal lain yang mesti diperhatikan Prisia Nasution, latar belakang Anissa yang yatim piatu. “Soal background Annisa yatim piatu saya tidak kesulitan. Bapak saya sudah meninggal, jadi untuk mendalami peran Anisa saya mengingat momen kehilangan bapak,” jelasnya seraya menambahkan, polisi bukan peran baru baginya.
Advertisement
Peran Polisi
Prisia Nasution pernah jadi polisi dari masa depan di film 3: Alif, Lam, Mim. Ia juga pernah jadi interpol di film laris, Comic 8: Casino Kings Part 1 dan 2. “Kesulitan jadi polisi, ada beberapa pengucapan kata dan gestur yang harus dipelajari agar saat orang melihat, mereka berpikir saya sudah lama jadi polisi,” pungkasnya. (Wayan Diananto)