Rehat Jadi Penata Musik, Tya Subiakto Garap Novel Panggil Aku Mama

Tya Subiakto sempat tak terdengar lagi namanya.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 06 Mei 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 12:40 WIB
Tya Subiakto
Tya Subiakto. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Tya Subiakto sudah cukup lama tak terihat di panggung hiburan Indonesia. Menariknya, ketika muncul kembali, ia hadir dengan novel bergenre drama keluarga berjudul Panggil Aku Mama.

Komposer, konduktor, penata musik, sekaligus sutradara film ini, terakhir kali menjadi penata musik untuk film Hafalan Shalat Delisa. Namun setelah itu Tya Subiakto tak terdengar lagi namanya.

Pendiri T & T Orkerstra ini pun mantap menggeluti dunia penulisan. Dalam menerbitkan novel Panggil Aku Mama, Tya Subiakto mengaku banyak dibantu oleh suaminya, Agyl Shahriar, yang menikahinya 2019 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mulai Percaya Diri 

Tya Subiakto
Tya Subiakto. (ist)

"Gara-gara beliau aku jadi kepengin nulis. Karena setiap ada ide, dia bilang, sayang kamu tulis dengan kalimat kamu sendiri. Tiba-tiba begitu aku sodori, dia bilang bagus kok nulisnya. Dari situ aku sudah mulai PD (percaya diri) menulis," ujar Tya Subiakto melalui telepon, Selasa (5/5/2020).


Berasal dari Skenario

Tya Subiakto
Tya Subiakto. (ist)

Tya juga menjelaskan bahwa novel karyanya ini aslinya dari skenario berjudul Kapan Kamu Manggilku Mama. Namun Tya mengubahnya dengan judul yang lebih ringkas, Panggil Aku Mama. Judul yang berasal dari ide suami Tya.

"Ini memang ajaib. Aku awalnya nulis skenario dulu. Aku nulis di tengah perjalanan di kereta. Ini juga aku persembahkan buat film pertama mas Agyl. Tiba-tiba Covid-19 akhirnya aku ubah format yang awalnya skenario jadi novelisasi," terang penata musik untuk film Bidadari Jakarta ini.


Munculnya Ide

Ide cerita dalam novel Panggil Aku Mama, muncul dari kehidupan pribadi Tya., yakni sebagai perempuan yang pernah menyandang status single parent.

"Novel ini tentang single parent dan kehidupan asmaranya. Yang banyak diangkat justru soal single parent dengan kehidupan poligaminya," ujar pemenang Penata Musik Terpuji untuk film Ayat-Ayat Cinta dalam Festival Film Bandung 2008 ini.

"Di kehidupan nyata, tingkat perceraian kan tinggi. Selain itu psikologis anak-anak kadang terabaikan. Ini yang jadi inspirasi aku bikin novel ini. Jarang family drama yang angkat tentang hubungan janda dengan duda," lanjutnya.

 


Proses Edit

Editing naskah novel ini dipercayakan kepada Oksand yang juga penulis indie. Cover buku Panggil Aku Mama ia serahkan kepada sepupunya yang seorang ilustrator, Roosdy Fisher. Menariknya, novel ini mendapatkan endorse dari produser Chand Parwez Servia.

Novel ini akan diterbitkan oleh Stiletto Indie Book, sebuah penerbit yang dikhususkan bagi penulis perempuan. Pada Mei 2020, naskahnya akan naik cetak. Proses penulisan novel ini memakan waktu sekitar tiga bulan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya