Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai memerintahkan jajarannya untuk mendalami dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan dokter kandungan berinisial MSF terhadap pasien di Garut, Jawa Barat.
Pigai menyebut, ia baru menerima informasi mengenai kasus tersebut dan langsung meminta bawahannya untuk menindaklanjuti serta mengusut lebih lanjut.
"Ya ini informasi yang bagus untuk saya supaya saya perintahkan staf saya turun lagi dari Bandung ke Garut," kata Pigai di Kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Advertisement
Sebelumnya, Polisi melakukan pengejaran terhadap dokter kandungan yang diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap pasiennya. Polisi akan meminta keterangan terhadap sosok di dalam video yang viral.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin membenarkan pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap oknum dokter kandungan berinisial MSF.
"Tim saat ini sudah di lapangan, posisinya sedang dalam perjalanan," katanya, selasa (15/4/2025).
Penanganan Cepat
Joko menjelaskan setelah video dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan MSF, pihaknya langsung melakukan pemetaan untuk melakukan penanganan.
Proses itu dilakukan untuk penanganan cepat, mulai dari mengamankan terduga pelaku dan meminta keterangan dari korban.
"Sejak video ini viral, kami langsung melakukan pemetaan bersama anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Garut. Jadi kami langsung bagi tim, yang satu untuk mengejar dan mengamankan terduga pelaku lalu meminta keterangan dari korban yang ada di dalam video," jelasnya.
Advertisement
Polisi Diminta Segera Tangkap Dokter Kandungan yang Lakukan Pelecehan Seksual ke Pasien di Garut
Pelecehan seksual diduga dilakukan seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perbuatan bejat dokter tersebut viral setelah rekaman kamera CCTV viral di media sosial.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyoroti kasus tersebut dan meminta polisi bergerak cepat.
“Polisi Garut merespons ini harus secara cepat, tidak usah penyelidikan ngapain? Wong di depan mata kelihatan kok. Harusya segera bagaimana caranya? Itu yang tahu Polres Garut, penegakan aturan hukumnya Polres Garut yang tahu,” kata Sahroni di Polres Jaktim, Selasa (15/4/2025).
Menurut Sahroni, tak perlu ada penyidikan lebih lanjut terkait dokter kandungan tersebut, sebab bukti sudah jelas. “Mestinya sih sama, nggak perlu lagi penyelidikan orang jelas di depan mata kok,” kata dia.
Sahroni meminta dokter tersebut ditangkap dalam waktu satu hari, atau Kapolres bisa diganti.
“Kalau dia lambat 1x24 jam ini dokter nggak ketangkep, saya minta Kapolri, Polres Garut ganti,” ungkapnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
