Roy Marten Pernah Ditampar Christine Hakim 17 Kali

Roy Marten menceritakan bagaimana dirinya ditampar Christine Hakim.

oleh Aditia SaputraLiputan6.com diperbarui 29 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 19:00 WIB
[Bintang] Roy Marten
Mini series DO(S)A ditulis oleh Salman Aristo dan mengambil lokasi syuting di Jakarta dan Kuala Lumpur selama 58 hari. (Bambang E Ros/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Roy Marten dikenal sebagai aktor senior yang sudah begitu terkenal namanya. Ayah dari Gading Marten ini merupakan aktor yang terkenal pada tahun 1970-an sampai awal 1980-an. 

Roy Marten bukanlah aktor sembarangan. Dirinya banyak membintangi banyak judul film. Kemampuannya di dunia akting sudah tidak diragukan lagi. Maka tak heran jika Roy Marten selalu mendapat peran utama di setiap film yang dia bintangi.

Helmy Yahya berkesempatan untuk berbincang dengan Roy Marten di channel youtubenya. Roy menceritakan pengalamannya ditampar Christine Hakim hingga 17 Kali. Berikut cerita lengkapnya.

 

Film Badai Pasti Berlalu

Roy Marten
Roy Marten saat diwawancarai Helmy Yahya

Salah satu film yang dibintangi Roy Marten yakni ‘Badai Pasti Berlalu'. Roy beradu peran dengan Christine Hakim.

Film ini disutradarai oleh Teguh Karya ini menjadi salah satu film yang mengangkat nama Roy Marten. Roy banyak mendapat pengalaman tak terlupakan di film ini.

 

Ditampar Christine Hakim

Roy Marten
Roy Marten saat diwawancarai Helmy Yahya

Roy Marten menceritakan dirinya sempat ditampar Christine Hakim. Hal itu terjadi saat dirinya melakukan adegan mencium di film Badai Pasti Berlalu 

"Jadi ada adegan saya sudah tidak tidur 3 hari. Saya cium Christine Hakim ceritanya. Christine Hakim tampar. Take two (tampar). Sudah nggak tidur, 17 kali saya ditampar. Mau mencium tapi nggak jadi karena ditampar tadi," kenang Roy.

 

Datang Terlambat

Roy Marten menduga dirinya ditampar Christine Hakim sampai 17 kali karena datang terlambat. Sang sutradara, Teguh Karya saat itu dikenal sebagai sutradara yang disiplin. 

"Ada satu cerita yang menarik bahwa Teguh Karya adalah sutradara yang sangat disiplin, krunya sangat disiplin, semuanya tidak pernah ada yang telat. Tiba tiba pemain Roy Marten datang terlambat bukan karena tidak disiplin, saya orangnya disiplin tapi karena saya masih syuting di tempat lain," ucap Roy.

"Memang di adegan ada tapi sekali cukup, ini 17 kali," katanya tersenyum.

 

Kunang-kunang

Gara-gara ditampar berkali-kali, mata-Roy pun sempat kunang-kunang. 

"Tiba tiba bendera Amerika kunang kunang saya," kata Roy sembari tertawa.

 

Berkesan

Roy mengungkapkan, film Badai Pasti Berlalu menjadi salah satu film yang paling berkesan untuknya. 

"Kampus Biru karena itu yang mengangkat saya. Kedua Badai pasti Berlalu, film yang berkesan bagi saya," kata Roy Marten kepada Helmi Yahya.

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya