Penyanyi Inggris Legendaris Vera Lynn Meninggal Dunia Usia 103 Tahun

Vera Lynn mendapat gelar Dame dari Kerajaan Inggris dan julukan Forces' Sweetheart dari publik.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 18 Jun 2020, 17:40 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 17:40 WIB
Vera Lynn pada 1999. (John Stillwell/PA via AP, File)
Vera Lynn mendapat gelar Dame dari Kerajaan Inggris dan julukan Forces' Sweetheart dari publik. (John Stillwell/PA via AP, File)

Liputan6.com, London - Dunia tarik suara kehilangan salah satu sosok legendaris, Vera Lynn. Dilansir dari BBC News, Kamis (18/6/2020), ia meninggal dunia dalam usia 103 tahun.

Kabar kematian Vera Lynn diungkap oleh pihak keluarga pada Kamis pagi waktu setempat. Ia mengembuskan napas terakhir dengan ditemani oleh keluarga dekatnya.

Keluarga menjelaskan upacara memorial untuk Vera Lynn akan diumumkan dalam waktu mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Umur 7 Tahun

Vera Lynn pada 1975. (PA via AP, File)
Vera Lynn saat mendapat gelar Dame pada 1975. (PA via AP, File)

Penyanyi legendaris ini lahir pada 20 Maret 1917 di London dengan nama Vera Margaret Welch.

Vera adalah anak seorang tukang ledeng. Ia mulai tampil sebagai penyanyi di usia sangat muda, tujuh tahun. Umur 11, ia meninggalkan sekolah dan memulai karier sebagai penyanyi dan penari.


Satu Juta Kopi di Umur 22

Usia 16 tahun, Vera Lynn debut sebagai penyanyi solo. Tiga tahun kemudian, ia merilis album solo perdananya.

Umur 22, ia berhasil menjual satu juta kopi album. Uang yang didapatnya, dibelikan rumah untuk orangtuanya dan mobil untuk dirinya sendiri.


Forces' Sweetheart

Salah satu hal yang paling dikenang publik, adalah saat ia tampil untuk menghibur prajurit selama Perang Dunia II. Ia bahkan terbang ke India dan Mesir untuk manggung.

Karena itu, ia kerap disebut dengan julukan Forces' Sweetheart, alias kesayangan para prajurit.

Ia mendapat gelar Dame dari Kerajaan Inggris pada akhir tahun 1975 atas jasa-jasanya.


We'll Meet Again

Penyanyi berpembawaan kalem ini memiliki satu lagu yang paling populer, "We'll Meet Again". Lagu ini sempat menjadi referensi pidato Ratu Elizabeth II terkait lockdown karena wabah Corona Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya