Najwa Shihab Bicara Risiko Dituduh Bully Menteri Kesehatan: Saya Tak Cemas dengan Pak Terawan

Najwa Shihab mengaku telah menimbang aksi menanyai kursi kosong dengan matang. Termasuk, disangka merundung Menteri Terawan.

oleh Wayan Diananto diperbarui 29 Sep 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 19:30 WIB
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab mengaku telah menimbang aksi menanyai kursi kosong dengan matang. Termasuk, disangka merundung Menteri Terawan. (Foto: Instagram @najwashihab)

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang malam kemarin hingga Selasa (29/9/2020) ini, Najwa Shihab ramai dibahas warganet. Ini berawal dari aksinya menanyai kursi kosong yang mestinya diduduki Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.

“Mengapa menghilang, Pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi. Rasanya Menteri Kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia,” tanya Najwa Shihab kepada kursi kosong itu.

Sadar aksinya viral, Najwa Shihab mengklarifikasi lewat akun Instagram terverifikasi miliknya. Mengunggah fotonya tengah menatap kursi kosong, Najwa Shihab menyampaikan beberapa poin penting.

Saya Tidak Mengarang

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Pertama, ia tidak sedang melakukan wawancara, melainkan mengajukan pertanyaan. “Kedua, ini juga tidak imajiner karena (a) pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner,” urai Najwa Shihab.

Dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan,” presenter kelahiran presenter kelahiran Makassar, 16 September 1977, itu menambahkan.

Saat Menghadirkan Bangku Kosong

Unggahan Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Unggahan Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Di bagian lain klarifikasinya, Najwa Shihab menulis, “Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying.”

Ia berkeyakinan pejabat elit, apalagi eksekutif tertinggi setelah presiden bukanlah pihak yang less power -- aspek penting yang menjadi prasyarat sebuah tindakan bisa disebut persekusi atau bullying.

Yang Kita Cemaskan Adalah...

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Sulit menganggap pejabat elit adalah pihak yang lemah. Setelahnya, tuan rumah Mata Najwa, mengaku, “Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman.”

Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini. Dan karena itulah Pak Terawan menjadi penting karena, betapa pun banyaknya tim ad-hoc yang dibentuk, urusan kesehatan tetaplah pengampunya adalah Menteri Kesehatan,” ia mengakhiri. 

Seharusnya Ditanggapi dengan Bijak

Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)
Najwa Shihab. (Foto: Instagram @najwashihab)

Klarifikasi ini direspons hangat warganet. Hingga artikel ini disusun, lebih dari 175 ribu orang mengirim tanda hati. Ribuan komentar menggenangi kolom termasuk sejumlah selebritas.

Word!” seru vokalis Gigi, Armand Maulana di kolom komentar. “Eye opener. Seharusnya ditanggapi dgn bijak oleh yg ingin diundang,” sahut perancang busana kondang Didiet Maulana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya