Liputan6.com, Jakarta Desainer kondang Adjie Notonegoro baru-baru ini buka suara mengenai pengalamannya yang sangat personal kepada Melaney Ricardo. Ia menceritakan keputusannya untuk menjadi seorang Nasrani.
Dalam pengakuan yang terangkum dalam vlog yang diunggah di kanal YouTube Melaney Ricardo pada Senin (5/10/2020) lalu, Adjie Notonegoro mengaku selalu merasa emosional setiap membicarakan hal ini.
"Saya merasa diselamatkan. Dalam tiga tahun yang lalu, saya akhirnya pilih Juru Selamat saya," tutur Adjie Notonegoro.
Advertisement
Baca Juga
Jatuh Bangun
Saat mundur ke belakang, Adjie Notonegoro merasa dirinya sudah pernah berada di puncak kejayaan.
"Saya sudah pernah di titik atas [merasakan] surganya dunia. Tapi saya selalu melupakan Tuhan," tuturnya.
Roda kehidupan berputar, ia sempat jatuh bangkrut, kondisi keuangannya hancur lebur. "Under zero (di bawah nol). Pernah dalam dompet saya, saya cuma punya uang Rp 20 ribu," tuturnya.
Ia bahkan masuk penjara selama tiga bulan karena masalah jual beli berlian.
Advertisement
Sosok Penuh Sinar
Perubahan hidupnya terjadi pada 12 Desember 2014. "Saya bermimpi, saya lagi duduk, kok di belakang saya ada suatu terang yang sangat terang. Begitu saya nengok ke belakang dari sebelah kanan, saya enggak bisa nengok karena saking terangnya. Begitu saya lihat ke belakang, kok ada Dia," tuturnya.
Adjie menambahkan, ia kemudian dirangkul oleh sosok penuh sinar yang ia temui di mimpinya.
"Dia berbisik di kuping saya, jelas sekali. 'Kamu saya berkati'," tutur Adjie mengulangi kalimat yang ia dengar.
Kembali Bermimpi
Selama 12 hari Adjie Notonegoro menyimpan rapat-rapat pengalamannya itu sendiri. Sampai pada malam Natal, ia kembali dikunjungi sosok yang sama.
Dalam mimpinya kali ini, ia dipanggil. "Dia bilang, 'Tugasmu adalah mendamaikan seluruh saudara-saudaramu yang ada di dunia raya ini'," tuturnya.
Sosok itu kemudian memegang kepala Adjie dan kembali mengungkap bahwa ia telah diberkati. Adjie menangis karena mimpinya tersebut, hingga ia dibangunkan anaknya.
Advertisement
Pilihan Adjie
Pada 29 Desember, ia kemudian bertemu dengan seorang pastur, yang mengatakan bahwa ia telah diberkati. "'Pilihan ada di tangan kamu. Kalau kamu ikuti boleh, tak diikuti juga enggak apa-apa karena itu adalah hak kamu'," begitu kata sang pemuka agama.
Satu jam setelahnya, ia kemudian merasa harus berbicara kepada anak-anaknya. Ia awalnya merasa kalut, tapi reaksi anak-anaknya ternyata positif.
Ia kemudian sekuat tenaga mendalami Alkitab, dan dalam 3,5 bulan berhasil menghafalnya.