Liputan6.com, Jakarta Komentar julid warganet bukan barang baru bagi Agnez Mo. Pelantun Matahariku dan “Sebuah Rasa” mengenang momen saat menjadi co-host American Music Awards 2019.
Penampilan bintang sinetron Pernikahan Dini dianggap mewakili Indonesia. Masyarakat Tanah Air berharap, ke depan, Agnez Mo merilis album baru lalu makin mendunia.
Advertisement
Baca Juga
“Sama seperti kayak dulu pertama kali gue co-host di karpet merah American Music Awards, di red carpet, orang ngomongnya apa? Ada yang: wih, Agnez lakukanlah, kamu mewakili negara kita,” kenang penyanyi bernama lengkap Agnes Monica Muljoto.
Halah Cuma Red Carpet
Namun jemari julid warganet +62 tak bisa di kontrol. Tak sedikit penduduk jagat maya yang menganggap pencapaian Agnez Mo di karpet merah AMA 2019 hal sepele.
“Tapi orang lain bilang halah cuma red carpet. Jadi maksud gue, orang akan selalu mengecilkan pencapaianmu,” pemilik album Whaddup A? dan Sacredly Agnezious menyambung.
Advertisement
Satu-satunya Artis Asia
Pencapaian lain, single “Overdose” merambah ke tangga lagu di radio musik urban. “Gue dikasih tahu waktu itu, gue waktu itu satu-satunya artis Asia yang ada di peringkat radio urban. Urban itu sangat sulit buat orang Asia masuk ke situ,” kata Agnez Mo.
Kala itu, ia berpikir prestasi ini karena faktor Chris Brown. Namun saat itu Chris Brown juga merilis rekaman featuring penyanyi lain tapi gagal tembus Top 20 radio Urban.
Gue Sudah Tenang
“Itu menurut gue oh gue sudah tenang. Ini langkah yang sangat baik. Dan waktu itu di Billboard Chart ada empat atau lima peringkat yang kita masuki,” Agnez Mo memaparkan.
Ini terungkap dalam interviu “Lagunya Berhasil Masuk Chart Billboard, Agnez Mo Tetap Terima Kritik?” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Jumat (8/1/2021). Ia tak kecewa “Overdose” tak tembus Billboard Hot 100. Pun tak menyesal menolak promosi di kelab striptease dengan honor semiliar rupiah.
Advertisement
50 Persen Promosi
“Kalau gue saat itu tujuan utamanya adalah divalidasi orang, untuk bilang bahwa gue pengin go international nih... kalau itu satu-satunya yang gue pikirkan, oh gue bakal melakukan apa saja,” ujarnya.
“Tapi ada mungkin 50 persen promosi yang gue tidak bisa lakukan karena tempat-tempatnya menginginkan gue untuk lari dari identitas gue sebagai child of God,” Agnez Mo mengakhiri.