Liputan6.com, Jakarta Harapan Tsania Marwa untuk berkumpul dengan anak belum terwujud setelah penjemputan buah hati di kediaman Atalarik Syach tak berjalan mulus. Ia hanya bisa berinteraksi sekitar 10 sampai 15 menit.
Bintang sinetron Orang Ketiga syok saat kedua buah hatinya bertanya apakah Tsania Marwa datang untuk menculiknya. Baginya, tak mungkin anak usia 8 dan 5 tahun punya kosakata menculik jika tak ada pembisik.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, sebagai pemenang hak asuh anak, Tsania Marwa telah tunduk pada ketentuan yakni menjemput buah hati tanpa membawa tas dan ponsel. Air matanya berlinang kala harapannya tertunda.
Rasakan Kejanggalan
Sejumlah awak media mengonfirmasi Tsania Marwa soal ramainya pemberitaan ia gagal jemput anak. Bintang film Dalam Mihrab Cinta tak menyangka pil pahit yang ditelannya viral.
Responsnya terkait istilah culik yang dilontar buah hati tetap sama. “Kalau dibilang kejanggalan, merasa, karena anak-anak sudah segitunya langsung dengar suara aku ngomongnya katanya aku mau nyulik,” kata Tsania Marwa.
Advertisement
Kata-Kata Nyulik
“Menurut aku, untuk anak umur lima tahun sama delapan tahun bisa keluar kata-kata nyulik itu kan enggak mungkin dari pikiran sendiri. Pasti ada pihak-pihak yang pernah membahas masalah culik menculik itu jadi sampai anakku ngomong kayak begitu,” imbuhnya.
Pernyataan ini kami kutip dari video Tsania Marwa Bantah Pernyataan Atalarik Syah Soal Ambil Paksa Buah Hatinya di kanal YouTube KH Infotainment, 2 Mei 2021.
Tak Mau Berburuk Sangka
“Aku sih enggak mau suudzon cuma yang jelas pastinya, ada yang pernah ngomong hal itu ke anak aku. Enggak mungkin itu jadi pemikiran lumrah anak umur lima dan delapan tahun tuh enggak mungkin,” Tsania Marwa menyambung.
Setelahnya, ibu dua anak ini mengaku hatinya hancur. Menunut Tsania Marwa tak ada ibu yang sampai hati menculik anak sendiri. Sebelum menjemput buah hati, sebenarnya ia berharap ada mediasi bersama KPAI dan pihak mantan suami.
Advertisement
Pihak Sana Tutup Pintu
“Siapa sih ibu yang hatinya enggak hancur dengar anaknya mau nyulik karena aku ini ibu kandungnya. Makanya kenapa sebelum terjadi eksekusi ini aku juga sempat hampir mau adain pertemuan-pertemuan mediasi dengan KPAI supaya eksekusi anak-anak enggak kaget,” akunya.
“Tapi kan dari pihak sana menutup pintu. Makanya mau enggak mau aku nih enggak dikasih kesempatan ke anakku terlebih dahulu sebelum adanya eksekusi itu. Makanya itu yang bikin aku kecewa,” pungkas Tsania Marwa.