Niyo Vokalis Nano Band Seriusi Body Piercing, Bahas Soal Prosedur Tindik Tubuh yang Berbeda dari Praktik Medis

Niyo, vokalis Nano Band serius menekuni seni tindik tubuh atau body piercing.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 29 Jul 2021, 20:23 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 12:11 WIB
Niyo Vokalis Nano Band
Niyo Vokalis Nano Band

Liputan6.com, Jakarta Niyo vokalis Nano Band serius menekuni seni tindik tubuh atau body piercing. Tak tanggung-tanggung, pelantun lagu 'Separuhku' ini menancapkan nama Piercing Indonesia untuk bisnisnya.

"Sebenernya, sudah mulai dari 2015 mulai dari jual perhiasan tindik," kata Niyo kepada pewarta, Kamis (29/7/2021).

Niyo menambahkan, berawal dari hanya berjualan lambat laun ada yang meminta sekalian untuk tindik. Ia kemudian melihat peluang untuk menjalankan bisnis tindik dan body piercing yang kemudian besar dengan nama Piercing Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terampil Menindik

Niyo vokalis Nano Band menggeluti bisnis tindik tubuh dan body piercing (ist)
Niyo vokalis Nano Band menggeluti bisnis tindik tubuh dan body piercing (ist)

Ia menambahkan, mungkin prosedur tindik terlihat mirip dengan praktik medis tertentu, tetapi bukan berarti seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran otomatis bisa terampil dalam hal menindik telinga.

 


Paham Style dan Ukuran

Niyo vokalis Nano Band menggeluti bisnis tindik tubuh dan body piercing (ist)
Niyo vokalis Nano Band menggeluti bisnis tindik tubuh dan body piercing (ist)

"Tidak masuk akal kalau Anda pergi ke dokter, bidan, perawat, atau professional medis lainnya untuk membuat piercing atau tindik. Kecuali jika mereka mempelajari informasi khusus tentang piercing sebagai bagian dari pendidikannya. Tapi faktanya, berapa banyak dari mereka yang mengerti ukuran, style perhiasan, penempatan, dan teknik menindiknya?," ucap Niyo selaku founder Piercing Indonesia.

 


Anestesi

Niyo menuturkan, sebagian dokter menggunakan injek anestesi supaya mati rasa di area tindik.

"Hal ini justru dapat meningkatkan potensi komplikasi, padahal tidak diperlukan sama sekali jika penindik cukup terampil. Beberapa dari mereka juga sering tidak sadar bahwa luka piercing dengan luka biasa adalah dua hal yang berbeda, sehingga bisa-bisa menyarankan cara perawatan yang tidak cocok untuk penyembuhan luka tindik," kata Niyo.

 


Kepercayaan dan Kualitas

"Professional medis manapun yang merasa bisa melakukan prosedur piercing hanya berdasarkan pendidikan medis justru membuktikan betapa sedikit pengetahuannya tentang dunia piercing," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya