Liputan6.com, Jakarta Tragedi saraf terjepit yang menimpa Hanung Bramantyo berakhir di ruang operasi Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta, Selasa (14/9/2021).
Sutradara Get Married dan Ayat-ayat Cinta menjelaskan, semula kondisi fisiknya baik-baik saja. Setelah peringatan 17 Agustus 2021, ia merasakan ada yang tak beres dengan tubuhnya.
Advertisement
Baca Juga
“Gejalanya, kalau orang Jawa bilang, boyoke pegel. Saya menjalani terapi pijat atau urut namun, frekuensi rasa sakit itu beberapa hari terakhir makin sering,” kata suami Zaskia Adya Mecca.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tulang Geser
“Saya menjalani pemeriksaan MRI di Rumah Sakit JIH dan konsultasi dengan dokter saraf di sana. Dari pemeriksaan itu makin jelas. Jadi, tulang leher saya yang nomor 5 dan 6 itu bergeser,” Hanung Bramantyo menjelaskan.
Dalam sesi wawancara via telepon dengan Showbiz Liputan6.com, beberapa jam setelah operasi, sineas peraih 2 Piala Citra ini menyebut, ibarat burger, dua ruas tulang ini menggencet “daging” sampai keluar jalur.
Advertisement
Proses Pemulihan
Hanung Bramantyo bersyukur, tindakan medis epidural neuroplasty berjalan mulus. Dokter mengizinkan ayah enam anak ini pulang hanya beberapa jam setelah operasi selesai.
“Tidak langsung dinyatakan sembuh karena ini semua kan proses. Masih ada obat-obatan yang mesti dikonsumsi, tapi dokter sudah mengizinkan saya melepas alat penyangga leher,” urainya.
Renang Boleh Asal...
Yang juga bikin lega, dokter menyebut tak ada makanan pantangan setelah operasi. Namun, Hanung Bramantyo belum diizinkan berolahraga kecuali berenang. Itu pun disertai catatan.
“Saya belum boleh berolahraga kecuali renang, itu pun renang yang posisi badan dan muka menghadap ke atas (sepertinya gaya punggung). Belum boleh mengangkat beban berat,” ia membeberkan.
Advertisement
Sudah Tiga Tahunan
Dokter juga mengingatkan Hanung Bramantyo bersabar menjalani proses pemulihan yang butuh waktu ekstra. “Karena kan sudah tiga tahunan, jadi daging yang tergencet tulang ini mulai lengket,” pungkasnya.
Berkaca pada pengalaman ini, Hanung Bramantyo mengingatkan publik agar tak menyepelekan cedera atau jatuh saat berolahraga maupun kecelakaan. Pemeriksaan medis mesti dijadikan pilihan pertama untuk mendeteksi kondisi pascatrauma.