Garap West Side Story, Steven Spielberg Membuat Kamera Ikut Menari

Dalam West Side Story, Steven Spielberg ogah memosisikan kamera sebagai pengamat.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 11 Des 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2021, 13:30 WIB
Steven Spielberg. (Charles Sykes/Invision/AP)
Dalam West Side Story, Steven Spielber ogah memosisikan kamera sebagai pengamat. (Charles Sykes/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta Film terbaru karya sutradara besar Steven Spielberg, West Side Story, kini tengah tayang di bioskop Indonesia. Liputan6.com bersama beberapa jurnalis dari negara lain, mendapat kesempatan untuk ngobrol dengan sang sineas legendaris secara daring baru-baru ini.

Dalam momen ini, ia mengungkap pikirannya tentang West Side Story, yang merupakan adaptasi dari drama musikal Broadway ikonis bertajuk serupa.

Meski karya terbarunya ini merupakan hasil adaptasi, Steven Spielberg memastikan bahwa ada jejak dirinya dalam film yang ia sutradarai ini.

"Semua sutradara meninggalkan jejak atas segala hal yang mereka arahkan. Baik itu miniseri, serial, atau film panjang, FTV, atau apa pun itu. Dan ini terjadi lewat sebuah proses," tutur peraih tiga Piala Oscar ini.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Setiap Kali Ambil Keputusan

West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)
West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)

Proses ini, kata Steven Spielberg, tak terjadi dengan disengaja, melainkan dari alam bawah sadar. Hal ini terjadi dalam banyak aspek, bahkan dari pengembangan naskah dan pemilihan pemain.

"Setiap kali kita mengambil keputusan, akan meninggalkan cap pada karya tersebut," ia menerangkan.

 

Ingin Kamera Ikut Menari

West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)
West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)

Untuk West Side Story sendiri, yang merupakan film musikal, sejak awal ia memiliki satu kesadaran.

"Sebagai sineas, aku ingin kameranya menjadi seorang penari, pemain, penyanyi. Aku tak ingin membuat film yang melawan panggungnya," tuturnya.

Ia menambahkan, "Aku ingin kameranya berada dalam tarian, di dalam ruangan itu, mengitari orang-orang di sana. Kamera harus punya fungsi lebih dari sekadar pengamat. Aku menginginkannya menjadi partisipan aktif."

Cinta di Antara Persaingan Dua Geng Jalanan

West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)
West Side Story. (Niko Tavernise/20th Century Studios via AP)

West Side Story sendiri mengisahkan kehidupan di Upper West Side, lingkungan multi ras yang terdiri dari pekerja buruh pada awal 1950-an. Di tempat ini terdapat dua geng remaja dari ras yang berbeda, Jets dan Shark,  yang bersaing memperebutkan teritori. 

Cerita juga semakin rumit ketika Tony (Ansel Elgort), mantan anggota sahabat pemimpin Jets, jatuh cinta kepada Maria (Rachel Zegler), saudara perempuan dari pemimpin Sharks.

Sudah Pernah Difilmkan

Drama musikal West Side Story sendiri, ditampilkan di Broadway sejak 1950-an, dan memenangkan Tony Awards, penghargaan prestisius di bidang teater.

Sebelumnya, West Side Story sudah pernah diadaptasi menjadi film pada tahun 1961 oleh Robert Wise dan Jerome Robbins. Film tersebut memenangkan sepuluh Piala Oscar, termasuk kategori Film Terbaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya