Resensi Film Fall: Terjebak di Puncak Menara Setinggi 2.000 Kaki, Yang Fobia Ketinggian Auto Ketar-ketir

Apa rasanya terjebak di ketinggian 2.000 kaki dan tak ada sinyal ponsel untuk meminta tolong? Itulah tema besar film Fall. Berikut resensi film Fall.

oleh Wayan Diananto diperbarui 14 Agu 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2022, 18:00 WIB
Poster film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Apa rasanya terjebak di ketinggian 2.000 kaki dan tak ada sinyal ponsel untuk meminta tolong? Itulah tema besar film Fall. Berikut resensi film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Liputan6.com, Jakarta Fall tayang di bioskop pekan depan, tepatnya mulai 16 Agustus 2022. Karya sutradara Scott Mann ini tak menampilkan banyak pemain. Sekitar 75 persen adegan film Fall menampilkan interaksi dua tokoh. 

Cerita film Fall dimulai dari aksi pasutri Becky (Grace Caroline Currey) serta Dan (Mason Gooding) yang memanjat tebing bersama sahabatnya, Hunter (Virginia Gardner). Kecelakaan maut terjadi.

Dan jatuh dari tebing lalu tewas seketika. Hampir setahun berlalu, Becky belum beranjak dari tragedi itu. Cincin kawin masih membelit jari manisnya. Abu Dan dalam guci tergeletak begitu saja di sudut rumah.

Berkali sang ayah, James (Jeffrey Dean Morgan) mencoba menyemangati namun Becky merespons negatif. Suatu hari, Hunter yang menghilang sejak Dan tewas, muncul. Berikut review film Fall.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Mulai Lembaran Baru

Virginia Gardner sebagai Hunter dalam film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Virginia Gardner sebagai Hunter dalam film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Hunter mendatangi rumah Becky lalu mengajaknya memulai lembaran baru. Caranya, memanjat menara stasiun televisi setinggi 2.000 kaki. Sesampainya di atas, Becky diminta menabur abu Dan. Ritual ini sebagai tanda Becky move on.

Mulanya, aksi panjat menara yang disebut sempat jadi bangunan tertinggi di AS ini lancar. Sampai tragedi terjadi. Satu-satunya, tangga untuk naik dan turun terlepas dan jatuh persis setelah dua cewek ini tiba di puncak.

Di puncak, tak ada sinyal untuk berkomunikasi. Mau tak mau Becky dan Hunter memutar otak untuk minta tolong. Kondisi diperparah dengan tersingkapnya rahasia masa lalu di antara Becky dan Hunter.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Uji Nyali

Grace Caroline Currey sebagai Becky dalam film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Grace Caroline Currey sebagai Becky dalam film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Fall benar-benar menguji nyali penonton, khususnya mereka yang fobia ketinggian. Ini karena tata kamera MacGregor efektif bikin deg-degan di sepanjang durasi.

Deg-degan dimulai ketika Becky dan Hunter menyelesaikan separuh perjalanan memanjat lalu kamera menyorot ke bawah. Tanah hampir tak kelihatan tertutup konfigurasi tiang menara yang menyilang.

Setelahnya, puncak menara tak menyediakan “ruang nongkrong” yang leluasa. Hanya cukup untuk berdiri atau duduk. Sedikit ledakan ego berpotensi membuat salah satu dari keduanya jatuh.

 


2 Kekuatan

Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Dua kekuatan Fall yang susah ditepis tentu saja gambar yang memainkan sensasi ketinggian hingga menerbitkan rasa takut. Takut salah satu tokoh jatuh. Atau, kedua tokoh bisa mengendalikan situasi namun penontonlah yang takut ketinggian.

Kedua, pertalian Becky dan Hunter yang menguat hingga babak akhir. Chemistry ini membuat penonton ikut memiliki kedua tokoh lalu waswas terjadi apa-apa pada salah satu maupun seluruhnya.


Problem di Babak Akhir

Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Minus film ini adalah penyelesaiannya yang buru-buru. Proses memanjat dan konflik di puncak menara kelewat detail sehingga ada beberapa bab penting di babak akhir yang kayaknya terkesan dipangkas demi menjemput ending.

Andai drama di puncak menara diperingkas untuk memberi jalan bagi adegan akhir yang dramatis, Fall bisa jadi film sempurna tentang musibah di level mikro dengan tensi ketegangan menjulang.

 


Rekam Jejak Scott Mann

Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Di luar kelemahan ini, Scott Mann berhasil membuat Fall menjadi thriller yang intens. Dibilang berhasil karena rekam jejaknya dalam penyutradaraan memang belum banyak.

Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, ia lebih banyak memproduksi serial dan film pendek. Beberapa film panjang besutannya antara lain, Final Score (Dave Bautista), Heist (Robert DeNiro) dan The Tournament yang dibintangi Ving Rhames.

 


Tak Sekadar Tegang

Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)
Salah satu adegan film Fall. (Foto: Dok. Lionsgate)

Fall sejauh ini menjadi karya terbaik Scott Mann. Kita tentu menanti kejutan berikutnya dari sang sineas. Secara keseluruhan, Fall memberi suguhan dengan tema yang jarang diusung Hollywood.

Tak sekadar tegang, beberapa kelakar soal fenomena medsos seperti (maaf) baju yang memperlihatkan belahan dada untuk meningkatkan jumlah viewers di kanal YouTube auto-bikin ngakak penonton. Benar apa benar?

 

 

Pemain: Grace Caroline Currey, Virginia Gardner, Mason Gooding, Jeffrey Dean Morgan

Produser: Christian Mercuri, James Harris, Mark Lane, Scott Mann, David Haring

Sutradara: Scott Mann

Produksi: Scott Mann, Jonathan Frank

Produksi: Tea Shop Productions, Capstone Pictures, Lionsgate

Durasi: 107 menit

[INFOGRAFIS] Film-Film di Hari Kemerdekaan Amerika Serikat
Film-film ini terinspirasi dari hari kemerdekaan negara Amerika Serikat yang jatuh pada tangga 4 Juli. Apa sajakah?
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya