Keumalahayati - Laskar Inong Bale Bakal Punya Pentas Seri Kedua pada 2023, Jadi Film Animasi Tahun 2024

Menurut Mira, Produser Eksekutif Teater Musikal, kisah kepahlawanan Keumalahayati belum terlalu familiar di masyarakat kita.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 14 Nov 2022, 14:39 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 05:50 WIB
Sarasehan dan Presentasi Musikal Keumalahayati Laskar Inong Bale di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/10/2022).
Kiri Kanan Mira Arismunandar (GCN), Yeni Fatmawati ( Papatong Artspace) dan Farza Elfira Dinas Kebudayaan Prof DKI. (Dok (IST.)

Liputan6.com, Jakarta Gema Cita Nusantara (GCN) dan Papatong Artspace, menggelar acara Sarasehan dan Presentasi Musikal “Keumalahayati - Laskar Inong Bale, di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/10/2022).

Serasehan diisi sejumlah nama ahli. Antara lain Yusnawati (Kepala Pokja Diplomasi Budaya Kemendikbudristek), Akbar Yumi (Budayawan) dan Krisna Aditya (Sutradara II Keumalahayati - Laskar Inong Bale juga Teuku Othman (Ahli Waris Keumalahayati).

“Presentasi musikal Keumalahayati sendiri hanya berlangsung 30 menit. Ini potongan pementasan pernah kami tampilkan di Taman Ismail Marzuki, pada 19 Maret 2022,” ungkap Pemimpin GCN sekaligus Produser Eksekutif Teater Musikal, Mira Marina Arismunandar, di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

“Kegiatan hari ini kami maksudkan untuk mensosialisasikan Keumalahayati, sambil berterima kasih kepada para sponsor dan donatur yang telah mendukung pagelaran pertama dan mengajak seluas-luasnya mereka yang ingin turut mendukung pagelaran lanjutan Keumalahayati di tahun depan,” kata Mira.

Menurut Mira, kisah kepahlawanan Keumalahayati belum terlalu familiar di masyarakat kita. 

“Masih banyak yang belum tahu bahwa Indonesia  memiliki seorang pahlawan nasional bernama Keumalahayati, wanita Aceh pertama berpangkat Laksamana (Admiral) di Kesultanan Aceh Darussalam,” urai Mira.

Panggung Teater Musikal

Sarasehan dan Presentasi Musikal Keumalahayati Laskar Inong Bale
Sarasehan dan Presentasi Musikal Keumalahayati Laskar Inong Bale di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/10/2022). (Dok. IST)

Kisah hidup dan perjuangan Keumalahayati inilah  yang diangkat ke panggung teater musikal bertajuk 'Keumalahayati - Laskar Inong Balee' yang dipanggungkan di TIM.

Sebagai prasaran pertama, Yusnawati menyetujui pendapat Mira yang menyebut  Keumalahayati memang masih kurang terkenal.

"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk memperkenalkan kembali Keumalahayati dan pahlawan-pahlawan kita lainnya kepada generasi muda. Terlebih di jaman digital,  kita bisa memperkenalkannya dalan berbagai bentuk. Termasuk membuatnya dalam format film animasi!" kata Yusmawati.

Dalam riset yang dilakukan Yusmawati, Keumalahayati itu bukan sembarangan Laksamana yang diangkat Sultan. Di jaman itu, ia sudah menempuh pendidikan kemaritiman dengan guru-guru dari Turki.

Sementara itu  Akbar Yumi mengusulkan, sebaiknya presentasi Keumalayahati dalam bentuk apapun  dibuat dalam sisi yang teduh. "Bukan dari sisi keras dan perang!"

 

Diangkat jadi Film, Rilis Lagu & Animasi

Sarasehan dan Presentasi Musikal Keumalahayati Laskar Inong Bale
Sarasehan dan Presentasi Musikal Keumalahayati Laskar Inong Bale di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/10/2022). (Dok. IST)

Menurut Mira, usai pementasan perdana Keumalahayati tersebut, banyak  tanggapan yang datang padanya,  termasuk  usulan untuk membuat versi  pementasan lanjutan Keumalahayati.

“Karena itu,  serasehan hari ini kami anggap perlu  sekaligus untuk melakukan riset untuk memperluas data dalam pembuatan script pagelaran II Keumalahayati - Laskar Inong Balee, yang akan kami pentaskan tahun depan!” tutur Mira.

Keumalahayati Laskar Inong Bale telah pula dibuat dalam versi film dan ditayangkan di Youtube GCN pada 10 November 2022. 

Dan pada hari ini, bertepatan dengan pelaksanaan sarasehan  di-launching lagu “Kerinduan”  yang diambil dari salah satu adegan di teater musikal “Keumalahayati - Laskar Inong Balee. 

“Lagu ini kami edarkan pula di seluruh platform musik digital,” ujar Mira.

Perjalanan sosialisasi  Keumalahayati sendiri direncanakan dimulai sejak penanyangan film teater musikal sekaligus memperingati hari pahlawan, hingga di tahun 2024,  yaitu saat film animasi Laksamana Keumalahayati dirilis.

“Jadi,  ini semacam perjalanan panjang menjadi rangkaian road to the process making of Keumalahayati the animation yang akan dirilis pada 2024!” ungkap Mira

 

 

Harapan

Mira berharap,  sosialisasi dan apresiasi terhadap dedikasi Keumalahayati akan semakin besar, terutama  dengan telah terjalinnya kolaborasi bersama beragam lembaga. Mulai dari Kemendikbudristek, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, juga Perum Produksi Film Negara. 

“Kami  terus membuka kesempatan lebar bagi mereka yang ingin turut mendukung pementasan ini di tahun depan. Dukungan beragam pihak  tersebut adalah bagian dari menjaga dan terus menghormati  pahlawan kita yang sudah gugur demi tegaknya bangsa ini!” ujar Mira menutup percakapan.

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya