Film Uti Deng Keke Tayang di Bioskop 17 November 2022, Bawa Pesan Toleransi Beragama

Uti Deng Keke merupakan film yang diproduksi Gema Production.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 14 Nov 2022, 07:32 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 07:32 WIB
Film Uti deng Keke
Film Uti deng Keke

Liputan6.com, Jakarta - Film Uti Deng Keke segera berlayar ke bioskop setelah mengumumkan jadwal tayang 17 November 2022. Selama tiga tahun, film yang dibintangi Roy Marten dan Gary Iskak ini menghadapi sejumlah penundaan tayang.

Produser Eksekutif Film Uti Deng Keke, Hartono Ko, menyebut imbas penundaan film yang memiliki pesan tentang edukasi dan pemahaman mengenai toleransi beragama, disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Banyak hal produksi film ini tertunda semua termasuk terdampak pandemi Covid-19 selama dua tahunan," kata Hartono Ko saat jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 11 November 2022.

Proses produksi, kata Hartono Ko, melibatkan pengambilan gambar yang dilakukan di tiga kota. Yakni, Jakarta, Gorontalo dan Manado.

 

 

 

 

Edukasi Toleransi Beragama

Film Uti deng Keke
Film Uti deng Keke

Hartono Ko menambahkan, tak banyak film yang menyajikan cerita tentang edukasi toleransi beragama di Indonesia dan ini yang membedakan dari film-film lokal lainnya.

"Menurut saya, ini film luar biasa berani mengangkat edukasi toleransi beragama disini, penuh inspiratif dan ajakan untuk anak-anak untuk meraih cita-cita tanpa perbedaan bahkan sampai ada toleransi beragama," Haryanto Ko menjelaskan.

 

 

Biaya Rp 7 Miliar

Hartono Ko mengungkap biaya pembuatan film Uti deng Keke yang menghabiskan dana hingga Rp 7 miliar. Dana sebanyak itu, kata Hartono Ko, dipakai untuk keperluan produksi dan promosi film.

"Harapan saya di film ini nantinya bisa ditonton luas di seluruh Indonesia bahkan ke negara tetangga karena mempunyai pesan toleransi beragama yang kuat di Indonesia," kata dia.

 

Sinopsis

Film Uti deng Keke yang berlatar belakang kawasan Gorontalo dan Sulawesi menceritakan kisah menarik tentang persahabatan dua anak dari remaja hingga SMA berbeda agama dan suku.

Dinamika kehidupan anak-anak remaja dan keluarga di dua daerah diulas dan tidak akan lepas dari pelajaran tentang toleransi serta persatuan dan kesatuan bangsa.

Film ini juga dibintangi artis lokal asli Gorontalo dan Manado seperti Didi Roa dan Tanta Lala dan penampilan spesial dari Bupati Minahasa Utara Joune Ganda. Ada pula pemeran Maria kecil atau Keke yaitu Lana Victoria yang berusia 14 tahun. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya