CEO Promotor Konser K-Pop We All Are One Dilaporkan ke Polisi oleh Pihak Vendor

Fritz Hutapea, kuasa hukum CEO vendor konser We All Are One, mengonfirmasi secara langsung mengenai adanya laporan terhadap pihak promotor.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 12 Des 2022, 23:09 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 18:50 WIB
Poster We All Are One.
Poster We All Are One. Dok: Instagram/@weallareone_official

Liputan6.com, Jakarta Setelah dianggap merugikan banyak pihak namun belum mendapat kepastian soal status hukum, Jai Hyun Park, CEO PT Coution Live Indonesia selaku promotor konser K-Pop We All Are One, akhirnya resmi dilaporkan oleh pihak vendor acara ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Fritz Hutapea yang menjadi kuasa hukum Rizky Triandi, CEO vendor konser We All Are One, PT Visi Musik Asia, mengonfirmasi secara langsung mengenai adanya laporan terhadap pihak promotor konser tersebut.

Konfirmasi disampaikan oleh Fritz Hutapea saat ia sedang fitting jas untuk pernikahannya. Putra Hotman Paris membenarkan bahwa kliennya sudah melayangkan laporan pada Sabtu (10/12/2022) lalu.

Park Jaihyun yang kerap disapa Direktur Park, dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan. Menurut Fritz kliennya sudah memegang bukti yang cukup kuat untuk membuat laporan ke pihak kepolisian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laporan oleh Vendor

Fritz Hutapea
Fritz Hutapea, putra Hotman Paris Hutepea yang kini tengah menjadi konsultan hukum PT Visi Musik Indonesia. (Dok. IST)

"Dengan bukti yang cukup, akhirnya vendor maju membuat laporan polisi," ujar Fritz Hutapea kepada awak media di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2022).

Dalam surat laporan yang ditunjukkan oleh Fritz kepada wartawan, Direktur Park diduga telah menggelapkan dana sebesar Rp2,8 Miliar begitu konser yang digagasnya batal digelar.

 


Sudah Mencukupi

CEO PT. Coution Live Indonesia, Promotor Utama konser K-Pop We All Are One
Jay Hyun Park alias Direktur Park, CEO PT. Coution Live Indonesia, promotor utama konser K-Pop We All Are One yang seharusnya digelar pada 11-12 November 2022 namun diundur hingga 2023 dan tak ada kejelasan. (Dok. via Instagram weallareone_official

"Karena sudah ada bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan Mr. Park ini telah mengambil uang sejumlah Rp 2,8 miliar," terang Fritz Hutapea.

"Untuk saat ini, cukup itu saja dulu yang bisa di-sharing," tambah Fritz.

 


Konser yang Tak Jelas

Jai Hyun Park atau dikenal sebagai Direktur Park sebelumnya sempat diamankan oleh pihak imigrasi. Ia diduga melakukan tindakan penipuan lantaran konser yang dijadwalkan untuk digelar di Stadion Madya, Jakarta pada 10 hingga 12 November 2022 lalu, tidak ada kejelasan hingga pembeli tiket merugi.

Setelah itu, beredar kabar yang menyebutkan Direktur Park sudah dibebaskan oleh pihak imigrasi beberapa hari setelah ia diamankan karena munculnya kicauan-kicauan di Twitter yang mengindikasikan dugaan itu.

INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya