Liputan6.com, Jakarta Penggemar sepak bola selalu memperdebatkan siapa pemain yang dianggap layak medapat gelar Greatest Of All Time (GOAT). Apakah Lionel Messi, ataukah Cristiano Ronaldo. Menurut sutradara Ernest Prakasa, perdebatan mengenai GOAT sudah berakhir setelah Argentina keluar jadi juara Piala Dunia 2022.
Seperti diketahui, Lionel Messi menyumbang banyak goal untuk Argentina dalam babak final Piala Dunia 2022. Messi juga meraih predikat pemain terbaik Piala Dunia tahun ini dan menerima bola emas.
"The GOAT debate is over," tulis bintang film Cek Toko Sebelah itu di akun Twitter-nya pada Minggu (19/12/2022).
Advertisement
Ernest Prakasa lalu bercerita bahwa dia sudah lama menjadi pendukung Argentina. Yaitu, sejak era Gabriel Batistuta. "Tapi gak pernah bisa angkat piala di ajang tertinggi," tuturnya.
Baca Juga
Penghujung Karier
Ernest Prakasa senang akhirnya Lionel Messi mencetak prestasi mengesankan menjelang pensiun sebagai pesepak bola.
"Turut bahagia buat Lionel Messi, yang di penghujung karirnya bisa mengawinkan gelar Copa America & World Cup. Vamos!" tutupnya.
Advertisement
Kemenangan Piala Dunia
Dikutip dari Citizen6 Liputan6.com, Ini merupakan trofi pertama bagi Messi sejak keikutsertaannya selama lima edisi berbeda (2006, 2010, 2014, 2018, 2022) dan dua kali ke final Piala Dunia (2014 dan 2022).
Dalam laga final Argentina vs Prancis, Lionel Messi mencetak dua gol sekaligus pada menit ke-23 dan ke-108 serta sumbang satu assist yang diberikan kepada Angel Di Maria di menit ke-36.
Alhasil, Lionel Messi cs dan Argentina juara Piala Dunia 2022 lewat drama adu penalti dengan skor 4-2. Sebelumnya, kedua tim berakhir imbang 3-3 setelah Kylian Mbappe mencetak hattrick.
Cristiano Ronaldo
Selain itu, Messi juga unggul dalam torehan Ballon d'Or sebanyak tujuh trofi (2009, 2011, 2012, 2013, 2016, 2019, dan 2021). Bahkan, La Pulga bisa menjadi kandidat terkuat untuk meraih lagi Ballon d'Or ke-8 di sepanjang kariernya berkat meraih trofi Piala Dunia.
Sementara Cristiano Ronaldo hanya memiliki lima gelar Ballon d'Or yakni 2008, 2014, 2015, 2016, dan 2017 tanpa memiliki trofi Piala Dunia.
Advertisement