Liputan6.com, Jakarta Pengusaha menyambut positif upaya pemerintah melakukan perluasan kerja sama dengan berbagai negara dalam rangka peningkatan investasi. Khususnya, untuk program hilirisasi yang berorientasi pada energi dan industri hijau ramah lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata, ketika ditanya wartawan pada Senin (23/1/2023) lalu.
"Kami sangat mengapresiasi usaha pemerintah yang terus mengupayakan peningkatan investasi dalam berbagai forum internasional termasuk World Economic Forum di Davos," ujar Derian Sakmiwata.
Advertisement
Dalam usaha meningkatkan program hilirisasi, khususnya yang berorientasi pada energi ramah lingkungan, investasi menjadi kunci agar program dan target yang dicanangkan pemerintah dapat berkembang dengan baik.
"Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan agar kami, pengusaha yang sudah melaksanakan program hilirisasi dengan memanfaatkan energi terbarukan, terbantu dengan masuknya investor baru," tambah Derian.
Baca Juga
Â
Mengembangkan 4 Line RKEF
PT. Ceria Nugraha Indotama tengah mengembangkan total empat line Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) sebesar 72 MVA secara bertahap dengan total produksi per tahun sebesar 252 ribu ton feronikel di kadar 22 persen.
Tahap pertama 1 line RKEF 72MVA, ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang. Ceria rencananya juga akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang total produksinya mencapai 103 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pertahun.
Dengan kandungan 39 persen nikel dan 4 persen kobalt atau setara dengan 40 ribu metrik ton logam nikel dan 4.100 metrik ton cobalt.
Â
Â
Advertisement
Meningkatkan Kapasitas HPAL
Ke depannya, Ceria akan meningkatkan kapasitas HPAL, sehingga mencapai 300 ribu ton MHP (kandungan logam nikel sebanyak 120 ribu metrik ton).
Selanjutnya, Ceria juga sedang melakukan studi kelayakan untuk pengolahan dan pemurnian lanjutan untuk mengolah FeNi dan MHP yg telah diproduksi menjadi produk nikel untuk bahan baku baterai.
"Ceria terus berupaya mendukung program hilirisasi pemerintah dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan, sehingga hadirnya investor baru kami harapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan produksi, sehingga kontribusi kami kepada negara juga meningkat," kata Derian.
Â
Memperluas Kerja Sama
Seperti diketahui, pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan sejumlah negara dalam berbagai event internasional. Termasuk World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss.
Program hilirisasi, khususnya hilirisasi sumber daya alam dengan memanfaatkan energi hijau, terus didorong pemerintah guna mendapat multiplier effect. Tidak hanya bagi pendapatan negara, tetapi juga penyerapan tenaga kerja.
Advertisement