Liputan6.com, Jakarta Risa Saraswati buka kartu soal proyek film terbarunya, Jurnal Risa, yang sedang diproduksi MD Pictures dengan sutradara Rizal Mantovani. Film ini mengusung konsep mockumentary, sebuah dokumenter yang seolah bena-benar terjadi, padahal “dipoles” dengan teknik penceritaan khusus.
Jurnal Risa menempatkan Risa Saraswati sebagai pemeran utama. Kali pertama jadi diri sendiri di depan kamera, penulis buku Danur itu mengaku stres. Risa Saraswati dibayangi kekhawatiran tak bisa berakting maksimal mengingat karakternya selama ini dimainkan Prilly Latuconsina.
“Stres sih. Kami semua sudah ketakutan duluan. Bisa enggak, ya? Karena ini kan ada kamera benaran, ada segala macam (peranti syuting) tapi tadi saya lihat test cam-nya: Oh, kita bisa, sih,” ujar Risa Saraswati kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Advertisement
Setelah menonton hasil tes kamera Rizal Mantovani, ia puas. Konsep Jurnal Risa sesuai dengan yang selama ini dibayangkan Risa Saraswati tiap kali fans bertanya: Apa jadinya jika Jurnal Risa difilmkan. Namun, sebuah insiden terjadi. Ada hantu yang merasa dipanggil lalu menampakkan diri.
Meneror Kami Terus
“Ada satu sosok yang diceritakan di film ini yang meneror kami terus. Itu real. Saat proses reading, kami membaca terus nama itu sampai akhirnya (ia) terpanggil. Sebelum proses reading dimulai, kami sampai mendatangi kuburannya,” ungkap pesohor dengan 2 jutaan pengikut di Instagram.
“Kami didatangi semuanya. Yang paling ekstrem, ada terus di rumah (dia) muncul sampai akhirnya aku enggak sanggup (kemudian) ngobrol sama semuanya. Kami ke rumah kakek dan minta dibersihin. Ayo digimanain Pak, apa butuh sesuatu,” Risa Saraswati membeberkan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Datangi Makamnya
Seorang kakek yang memahami sosok ini menasihati Risa Saraswati dan tim agar minta izin dulu sebelum menggunakan nama orang yang telah meninggal dalam film. Cara minta izin yakni mendatangi kuburan yang bersangkutan. Risa Saraswati melakukan saran ini.
“Terus akhirnya Kakek bilang: Datangi makamnya. Jadi kalau mau izin ya bilang langsung ke makamnya,” paparnya panjang. Di luar drama penampakan, Risa Saraswati mengaku tak menyangka Jurnal Risa akan menjadi brand besar di dunia seni Tanah Air.
Tak Terpikir Sesukses Ini
“Sama sekali enggak terpikir bakal sesukses ini. Jadi kami bikin YouTube, ya sudah. Sebenarnya tujuannya begitu Danur keluar waktu itu orang bertanya: Peter itu kayak gimana, saya menjelaskan di YouTube. Terus tiba-tiba berkembang jadi sejauh ini ya berkat saja sih,” urai Risa Saraswati.
Sementara itu, Produser MD Pictures, Manoj Punjabi, memastikan Jurnal Risa akan beda jika dibandingkan dengan Danur, Asih, atau Ivanna yang tahun lalu menyerap lebih dari 2,5 juta penonton. Kuncinya ada di konsep yang matang lantaran digodok setahun lebih.
“Dengan Rizal Mantovani, kami punya konsep yang sangat menarik. Jadi setelah digodok 1,5 tahun lebihlah, pokoknya kami mau bikin Jurnal Risa ini apa? Sudah ada di YouTube, sudah ada series-nya, ini apa? Jadi ini bisa dibilang mockumentary. Kejadiannya tuh sangat real,” cetusnya.
Advertisement