Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Nindy Ayunda baru-baru ini mengumumkan berakhirnya hubungan asmara dengan Dito Mahendra. Dalam pengakuan Nindy, hubungan tersebut mengalami keputusan berpisah karena adanya perbedaan dan ketidaksejajaran visi antara keduanya.
"Ya, sudah selesai. Ada perbedaan-perbedaan gitu yang enggak sevisi misi," kata Nindy Ayunda seperti dikutip dari wawancara di YouTube TRANS TV Official pada Kamis (25/1/2024).
Meskipun menjelaskan alasan putusnya hubungan dengan mantan kekasih, Nindy mengungkapkan bahwa saat ini dia belum memiliki rencana untuk menikah lagi. Pelantun hits "Cinta Cuma Satu" ini mengungkapkan bahwa dia ingin menunggu dan mencari sosok lelaki yang benar-benar cocok baginya.
Advertisement
"Nanti lah, yang mantap-mantap aja. Yang mantap hatinya, mantap agamanya," ujar Nindy, menegaskan bahwa dia masih ingin memberikan dirinya waktu.
Â
Trauma
Meski memiliki kriteria tertentu untuk pasangan hidup, Nindy mengakui bahwa dirinya masih merasa trauma setelah kegagalan hubungan sebelumnya. Trauma tersebut membuatnya ragu untuk terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait hubungan asmara.Â
"Aku masih ada trauma sih. Jadi takut kayak gimana ya nanti," ungkapnya.
Â
Advertisement
Tak Menerima Anak
Nindy juga menyampaikan kekhawatirannya terkait kemungkinan pasangan barunya tidak bisa menerima kedua anak hasil dari pernikahannya dengan mantan suaminya, Askara Parasady Harsono.Â
"Misalnya, nanti punya pasangan baru gitu kan, terus beradaptasi sama kita. Aku punya dua buntut kan, kayak nanti pagi-pagi sibuk terus dia ngerasa keganggu atau nggak suka, aku tuh suka kebayang gitu," jelas Nindy.
Â
Fokus dengan Anak
Dalam menjalani fase ini, Nindy lebih memilih untuk fokus pada perannya sebagai ibu dan mengurus anak-anaknya. Waktu dan perhatiannya saat ini lebih tertuju pada kegiatan sehari-hari yang melibatkan anak-anaknya.Â
"Sekarang aku fokusnya sama anak-anak aja. Soalnya hidup aku kan sama anak-anak," tambahnya. Walaupun masih merasakan kekhawatiran dan trauma, Nindy memilih untuk memberikan prioritas utama pada kebahagiaan dan kesejahteraan keluarganya.
"Dari subuh udah ribet urusan anak, nyiapin anak sekolah, tadi masih ngedropin anak dulu sekolah, baru ke sini. Jadi pengin ngabisin waktu sama anak-anak dulu," tandasnya.
Â
Advertisement