Liputan6.com, Jakarta Industri musik Latin di Amerika Serikat mencatat pendapatan luar biasa pada pertengahan tahun dengan rekaman lagu yang menghasilkan US$685 juta (sekitar Rp10,7 triliun). Pencapaian tersebut menunjukkan penjualan fisik dan angka streaming yang kuat, menghasilkan pertumbuhan signifikan, menurut laporan RIAA (Recording Industry Association of America), melansir dari Variety.
Sementara itu, Luminate mengabarkan, album terlaris sepanjang 2024 sejauh ini masih didominasi bintang papan atas Latin seperti Bad Bunny dan Karol G, dengan gelombang artis musica mexicana lainnya. Misalnya Peso Pluma, Fuerza Regida, Junior H, dan Grupo Frontera, yang juga sukses di tangga lagu.
Baca Juga
Ambisi Chintya Gabriella untuk Karir Musiknya, Ingin Sebar Energi Positif Lewat Karya
Lyodra, Tiara dan Ziva Ramaikan IAM24K Festival 2024, Menyorot Persahabatan dan Inspirasi Generasi Muda Lewat Musik
Hedi Yunus Tutup 2024 dengan Single Baru Kali Ini, Bersyukur Ada Kesempatan Merekam Lagu Karya Ria Prawiro
RIAA melaporkan, ini tahun ketiga berturut-turut, pendapatan musik Latin tumbuh lebih cepat dibandingkan pasar musik umum. Pertumbuhan industri musik Latin pada pertengahan tahun ini meningkat 7 persen, meski lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu, yakni 15 persen.
Advertisement
Menurut laporan yang dirilis pada Selasa (8/10/2024) waktu setempat, langganan streaming terus menjadi pendorong utama pendapatan musik Latin di AS. Platform tersebut menyumbang dua pertiga dari total pendapatan rekaman yang memecahkan rekor tahun ini.
Layanan streaming yang didukung iklan dan on-demand (termasuk YouTube, Vevo, Spotify versi gratis, dan platform medsos), juga tumbuh 10 persen pada paruh pertama 2024 jika dibandingkan tahun lalu. Layanan ini menyumbang seperempat dari total pendapatan musik rekaman Latin di AS, lebih dari dua kali lipat kontribusi layanan tersebut di pasar musik umum.
Terus Melambung ke Level Baru
“Musik Latin terus melambung ke level baru, mencatat rekor pendapatan di AS seperti yang kami laporkan hari ini, dan mendorong budaya musik ke depan di seluruh dunia," ujar Michele Ballantyne, Presiden dan CEO RIAA, dalam pernyataan resmi yang dikutip Variety.
"Ada alasan mengapa genre Latin menjadi yang paling cepat berkembang di layanan streaming AS. Penggemar tidak pernah puas dengan energi, emosi, kekuatan, dan kegembiraan yang tak terbantahkan,” sambungnnya.
Advertisement
Pendapatan dari Layanan Digital hingga CD dan Vinyl
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa layanan digital (termasuk streaming berbayar dan yang didukung iklan, radio online, serta unduhan digital) menyumbang 98 persen dari total pendapatan musik Latin di paruh pertama 2024. Secara khusus, pendapatan dari penjualan fisik meningkat 21 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Pendapatan dari CD naik 21 persen menjadi $2 juta (sekitar Rp31 miliar). Penjualan album vinyl meningkat 21 persen menjadi $7 juta (sekitar Rp109 miliar) selama dua tahun terakhir. Vinyl menyumbang 1 persen dari total pendapatan musik Latin di AS pada 2024, jika dibandingkan 9 persen untuk pasar musik secara keseluruhan.
Sejalan dengan Laporan Pertengahan Tahun Musik Rekaman AS oleh RIAA
Ini sejalan dengan laporan pertengahan tahun musik rekaman AS yang dikeluarkan RIAA pada Agustus, yang menyatakan penjualan vinyl meningkat 17 persen dari tahun ke tahun, dengan pendapatan sebesar $740 juta (sekitar Rp11,5 triliun) pada pertengahan tahun.
Advertisement